Suara.com - Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Antonious Benny Susetyo menyatakan pembumian pancasila sebagai langkah yang tepat dalam mencabut radikalisme.
Benny menekankan latar belakang radikalisme adalah suatu paham yang digunakan oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan, atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan menggunakan kekerasan.
Menurut dia, dalam catatan sejarah radikalisme di Indonesia, banyak gerakan dari masa ke masa yang berusaha menekan pemerintahan yang sah dengan mengatasnamakan agama maupun golongan.
"Radikalisme itu dipakai semua agama, semua itu dipakai untuk membenarkan agama dengan cara kekerasan," ujar Benny pada acara penguatan karakter komponen bangsa dalam menangkal radikalisme /separatisme di Jakarta Barat, dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (17/3/2022).
Menurut Benny akar dari radikalisme ada dan berkembang di semua negara.
Dalam catatan itu paham radikalisme adalah kepentingan sempit yang menggunakan segala cara untuk menggantikan ideologi pancasila.
"Menggunakan agama itu mudah menjadi sesuatu yang dimanipulasi dan tidak melihat kedalam konteks sosial budaya," kata Benny.
Lebih lanjut Benny menjelaskan bahwa pemahaman agama itu tidak bisa diajarkan dalam waktu instan,untuk menguasainya dibutuhkan waktu dan pengahayatan yang lama.
"Jika kita tidak melihat konteks agama dan kitab secara arti sebenarnya maka itu mengakibatkan kesalahpahaman," ungkap dia.
Baca Juga: Santri Diminta Harus 'Berisik', Ikut Gencarkan Dakwah di Media Sosial Lawan Paham Radikal
Menurut Benny, di satu sisi semua harus saling menghormati martabat dan kebudayaan dan ditempatkan dalam tempat yang seimbang.
Selain pendekatan budaya dan agama, lanjut Benny juga harus melakukan dengan pendekatan kemanusiaan.
Benny menuturkan hal tersebut, dilakukan untuk mengcounter kebanyakan faham radikal dan teroris yang mengamalkan budaya kematian dan menyukai budaya kematian.
"Hal itu semata-mata dilakukan karena mereka yang melakukan itu ibarat takut hidup tapi berani mati. Orang-orang ini pada dasarnya adalah orang yang mencari eksistensi diri berdasarkan janji dari kepentingan pihak tertentu," ucap Benny.
Selain itu, Benny menjelaskan bahwa peranan pemerintah sangat penting untuk bagaimana mewujudkan ide tentang tri kerukunan agama dan emanitas iman.
Sehingga nantinya akan sering muncul perjumpaan dan dialog antar agama untuk mengikis kecurigaan dan anggapan akan dominasi agama tertentu lambat laun bisa menghilang.