"Om-om dipanggil Bapak. Om Ricky sama Om Yosua dipanggil Bapak," kata Kuat Maruf.
Ricky lantas bergegas ke arah Yosua. "Bro, dipanggil Bapak," kata Ricky.
Kemudian, Yosua masuk lebih dulu ke arah dapur di rumah dinas Duren Tiga dengab diikuti sosok Kuat. Jeda beberapa saat, Ricky baru ikut masuk.
Tiba di dalam Ricky sudah mendapati ada sosok Ferdy Sambo dan Richard, juga Kuat. Posisinya, Kuat berada di belakang Ferdy Sambo.
"Ada apa Pak? Ada apa Pak?" kata Yosua.
"Jongkok. Jongkok," kata Ferdy Sambo.
Di sisi lain, Ricky juga melihat sosok Richard mengeluarkan senjata. Yosua yang sudah dalam posisi jongkok sempat mundur, dan tiba-tiba: "dooor".
"Kok ditembak, kenapa?" gumam Ricky yang mengklaim diri kaget melihat penembakan itu.
Baca Juga: Kuat Maruf Kejar Brigadir J Sambil Bawa Pisau, Istri Sambo Kondisi Lemas di WC Cari-cari Yosua
Tidak berselang lama, Ricky mendengar suara teriakan memanggil-manggil. Ricky menduga teriakan itu adalah suara Adzan Romer dan langsung bergegas ke arah dapur.
Setelah tiba di dapur, Ricky tidak mendapati ada sosok satu pun di sana. Maka kembali lah Ricky ke arah bagian tengah rumah dan mendapati Ferdy Sambo sedang menembaki dinding.
Melihat itu, Ricky kembali ke arah dapur hanya untuk menunggu. Saat itu, dia masih mengaku kaget atas peristiwa yang baru saja terjadi.
"Ada ini? Ada apa?" ucap Ricky.
Tidak berselang lama, Ferdy Sambo keluar sambil merangkul Putri Candrawathi yang dalam kondisi menangis. Selanjutnya, Sambo memanggil Ricky untuk mengantar Putri ke rumah di Jalan Saguling.
Keterangan itu disampaikan Ricky ketika hadir menjadi saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022). Adapun terdakwa yang menjalani persidangan adalah Richard.