Sebab, di dalamnya ada permohonan kebaikan di dunia serta di akhirat, lengkap dengan permohonan keamanan, keberuntungan, kesehatan, rezeki dan hal-hal baik yang lainnya.
Diriwayatkan dari sahabat Anas, ia berkata, "kebanyakan doa yang dibaca Rasulullah SAW adalah 'Allahumma, atina fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaaban naar', (HR Bukhari dan Muslim)".
Dalam tradisi umat Islam di Indonesia seperti tahlil maupun wirid, doa ini biasanya dibacakan paling akhir di antara doa-doa lain. Sebagai penutup sebelum mengaminkan doa-doa lain bersama jamaah, ataupun saat membacanya sendirian.
Dalam buku Doa-Doa Mustajab dalam Al Quran dan Al Hadits yang ditulis Abu Ahmad Muhammad Naufal disebutkan, Al Quran mengisahkan, bahwa doa sapu jagat dibaca oleh orang-orang mukmin yang tulus setelah menjalankan ibadah haji. Mereka memohon kebaikan di dunia dan akhirat kepada Allah SWT, hingga kemudian Allah SWT memuji mereka dan mengatakan, "bagi mereka adalah bagian (balasan) dari apa yang mereka kerjakan”, (QS Al Baqarah: 202).
Sementara itu, di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, bahwa doa sapu jagat mengandung keseluruhan kebaikan dunia dan menghindarkan diri dari segala bentuk kejelekan.