Para peserta dari perguruan tinggi antusias dalam kegiatan ini bahkan tak jarang dari tim tersebut sudah mempersiapkan mobil listriknya dari jauh-jauh hari.
Salah satunya dari Universitas Bangka Belitung. Menurut Dosen Pembimbing Pengembangan Otomotif Universitas Bangka Belitung, Budi Santoso mengatakan bahwa para mahasiswa sudah mempersiapkan mobil listrik buatan mahasiswa kurang lebih 6 – 7 bulan.
“Kami sangat antusias dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh KemenPUPR. Waktu itu, kami mengetahui adanya lomba tersebut, akhirnya kami daftar dan mempersiapkan mobil listriknya,” ujar Budi.
Dalam pelaksanaannya, Budi mengajak 10 mahasiswa jurusan tehnik mobil untuk ikut merakit mobil listrik yang akan dilombakan. Namun demikian, ada sejumlah tantangan yang perlu hadapi, yaitu baterai.
“Ya, baterai menjadi tantangan tersendiri dalam perakitan mobil listrik. Pasalnya, harganya yang cukup mahal dan mungkin belum ada produsen dari dalam negeri,” tutur Budi.
Budi menjelaskan bahwa mobil rakitan mahasiswa Universitas Bangka Belitung dinamakan Tarsius. Sebuah nama yang diambil dari nama hewan khas dari Bangka Belitung.
“Kami menggunakan baterai dengan kapasitas 2500 Watt yang mampu digunakan 7 – 8 kilometer perjam atau sekitar 50Km,” imbuhnya.
Apresiasi IMI

Dalam kegiatan kali ini, KemenPUPR mengandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam pembuatan lintasan balap pada acara tersebut.
Baca Juga: Berikut Peran Penting Sederat Menteri Kabinet Jokowi hingga artis di Acara Pernikahan Kaesang-Erina
Kabit Mobilitas IMI Jawa Barat, Uki Jutomo menjelaskan bahwa dengan adanya acara ini akan menggairahkan para pecinta otomotif khususnya kendaraan listrik untuk ikut andil dalam lomba tersebut.