"Segera kami tindaklanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," lanjut Ali.
Herman bantah tuduhan
Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman pun membantah tuduhan tersebut. Ia pun mengungkap bahwa pekerjaan bupati bukan sekadar menjual bahan logistik di pasar.
"Yang namanya bantuan itu, mohon maaf, tidak mungkin dijual oleh Bupati ke pasar. Mana ada Bupati jual bantuan ke pasar. Bupati banyak kerjaan yang lain, saya masih fokus untuk penanganan bencana," ungkap Herman.
Herman pun mengungkap klarifikasinya lewat media sosialnya yang menjelaskan alur distribusi logistik kepada korban gempa.
“Jadi yang namanya bantuan melalui pemerintah daerah itu didata, dan masuk melalui pembukuan, nerima apa saja, dan itu ada tanda tangannya. Setelah itu, ada permintaan dari masyarakat, melalui RT/RW, Kades maupun camat. Setelah verifikasi, maka bantuan bisa diberikan oleh penjaga gudang,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Herman pun mengungkap bahwa dirinya selalu mengingatkan soal korupsi.
"Kalau berani korupsi, siap-siap hukuman mati. Saya selalu sampaikan itu, mana mungkin saya yang mengingatkan tapi saya yang melakukan," lanjut Herman. Ia pun meminta agar didoakan dalam menjalani proses penyelidikan yang akan dihadapinya.
Kontributor : Dea Nabila