"Dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk para korban juga diambil pelaku," ujar LPSK.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat Asep N Mulyana juga menyebut Herry menggunakana dana tersebut untuk menyewa hotel.
“Jadi ada dugaan-dugaan kami dari teman-teman intelijen setelah pengumpulan data dan keterangan melalui di penyelidikan bahwa kemudian juga terdakwa menggunakan dana, menyalahgunakan yang berasal dari bantuan pemerintah, untuk kemudian digunakan misalnya katakanlah menyewa apartemen,” ujar Asep di Kantor Kejati Jabar.
Pekerjakan santriwati jadi buruh
Herry juga mengeksploitasi beberapa korban menjadi buruh bangunan.
"Serta para korban dipaksa dan dipekerjakan sebagai kuli bangunan saat membangun gedung pesantren di daerah Cibiru," ujar keterangan LPSK.
Kontributor : Armand Ilham