“Menjatuhkan terdakwa Kuat Ma'ruf dengan pidana penjara selama 8 tahun dikurangi masa penangkapan," ujar JPU Rudi Irmawan saat membacakan tuntutan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
JPU menyatakan, ada beberapa hal yang memberatkan Kuat Maruf dalam perkara ini, diantaranya perbuatannya dinilai mengakibatkan hilangnya nyawa Brigadir J.
Kuat juga dinilai tidak kooperatif di persidangan karena memberikan keterangan yang berbelit-belit. Ia juga tidak mengakui dan tidak menyatakan menyesal atas perbuatannya.
"Akibat perbuatan Kuat Ma'ruf itu menimbulkan keresahan dan kegaduhan yang luas di masyarakat," ujar JPU.
Sementara hal-hal yang meringankan menurut JPU adalah Kuat belum pernah dihukum, kedua terdakwa juga berlaku sopan selama menjalani persidangan, serta ia dinilai tidak memiliki motivasi pribadi karena hanya mengikuti kehendak jahat.
![Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Richard Eliezer (kanan) dan Ricky Rizal (kiri) bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/12/48735-richard-eliezer-bharada-e-dan-ricky-rizal-bharada-e.jpg)
4. Ricky Rizal
Ricky Rizal atau Bripka RR merupakan salah satu mantan ajudan Ferdy Sambo. Tuntutan terhadap dirinya dibacakan di hari yang sama dengan Kuat Maruf.
Oleh Jaksa Penuntut Umum (JOU) Ricky Rizal dituntut hukuman penjara selama 8 tahun, berdasarkan fakta persidangan yang terungkap.
JPU menilai, dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Ricky berperan dalam memuluskan niat jahat Ferdy Sambo, salah satunya dengan mengamankan senjata milik Yosua.
Baca Juga: Hakim: Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Pakai Sarung Tangan Hitam
"Sesuai fakta persidangan yang bersesuian satu sama lain, pengamanan senja api milik Brigadir Yosua ke dashbroad mobil Lexus dan menyerahkan senjata api ke Richard Eliezer," kata JPU.