Dengan demikian, begitu klaim Ono Surono, penolakan terhadap Timnas Israel bukan hanya propaganda politik guna meraih keuntungan elektoral Pemilu 2024.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu menegaskan, penolakan itu sesuai konstitusi Indonesia yang menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa—termasuk Palestina.
Kepada Suara.com, Selasa malam, Surono menjelaskan PDIP merupakan partai berciri Nasionalis Soekarnois serta taat konstitusi.
Merujuk pada spektrum politik seperti itu, bagi Surono adalah kewajiban kader PDIP untuk menyuarakan penolakan terhadap Timnas Israel.
“Bung Karno juga mempunyai sikap tegas, pernah menolak Israel bertanding melawan Timnas Indonesia,” kata dia.
Menurutnya, pertautan antara politik dan sepakbola secara historis adalah hal keniscayaan. Tak hanya di Indonesia, tapi di lain negara.
FIFA pun melakukan hal yang sama menurut dia. Bahkan, federasi sepakbola dunia itu melakukan standar ganda.
“Lho, FIFA itu mencampuradukkan masalah olahraga dengan politik ketika mencoret Rusia (di babak playoff Piala Dunia 2022 karena konflik dengan Ukraina,” tuding Surono.
![[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/03/29/19505-infografis-menolak-timnas-israel-piala-dunia-u20.jpg)
Surono menuturkan, politik dan olahraga adalah dua aspek yang saling terkait.
“Olahraga juga terkait dengan aspek lain seperti ekonomi, termasuk keamanan.”