Ayah korban, ZN mengaku banyak keluarga pelaku yang mendatanginya untuk minta damai. Ayah korban menyebut pelaku berusaha memberikan sesuatu kepada keluarganya sebagai tanda damai, tetapi hal itu tegas ia tolak.
Sang ayah juga mengungkap oknum kades yang jadi tersangka sudah ditahan di Polres Parimo. Oknum kades itu juga sempat meminta maaf lewat video call. Bahkan sang kades menyatakan keinginannya untuk menikahi korban.
Namun tentu saja ayah korban langsung menolak tawaran nikah dari kades yang sudah memperkosa putrinya. Sebagai ayah, ZN berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
4. 10 Tersangka
Polres Parimo telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus pemerkosaan gadis ABG asal Sulteng yakni EK alias MT, ARH alias AF (guru), AR, AK, dan HR (kepala desa) yang sudah ditahan.
Sementara itu, lima tersangka lainnya akan dipanggil. Mereka adalah NN, AL, AT, NN, dan FL. Walau begitu seorang terduga pelaku lain dari kalangan kepolisian belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dilakukan penyelidikan.
5. 11 Pelaku
Korban dalam aduannya menyebut ada 11 pelaku yang melakukan tidak asusila kepadanya. Namun dari 10 inisial yang dirilis polisi, satu pelaku inisial HST tidak disebutkan.
HST merupakan oknum perwira aparatur negara, tapi belum diketahui pasti keterlibatannya. Dari rilis polisi, HST tidak ditetapkan tersangka atau tak terlibat seperti dituduhkan oleh korban.
Baca Juga: Dugaan Prostitusi Anak Di Balik Pemerkosaan Gadis 16 Tahun Oleh 11 Pria Cabul
6. Hotman Paris turun tangan
Pengacara kondang Hotman Paris ikut turun tangan terkait kasus pemerkosaan gadis Sulteng oleh 11 orang. Jika memang berita ini benar, dia minta pihak keluarga korban untuk menghubunginya.
"Apa benar berita (gadis diperkosa 11 orang) ini? Minta keluarganya hubungin hotman 911 dengan DM Hotman! Apa benar diduga ada juga oknum polisi yang menjadi pelaku, namun belum ditetapkan menjadi TSK," tulis Hotman Paris di akun Instagram.
7. Rahim terancam diangkat, jalani operasi tumor
Gadis ABG asal Sulteng korban pemerkosaan 11 orang itu kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu. Kekinian korban disebut menderita tumor dan rahimnya terancam diangkat.
Korban pun harus kembali mendapatkan perawatan intensif di UGD rumah sakit Palu karena mengeluh sakit di bagian perut dan kemaluan.