"Kebukti kalau orang di negara indo paling malas membaca," sambung akun @mhm***
"Yg nyalahin menteri pertahanan itu otaknya pasti terbawa angin yg gak punya ktp," timpal akun @yes****
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Papua Nugini (PNG) Andriana Supandi mengatakan tidak ada warga negara Indonesia, termasuk pekerja migran, yang menjadi korban dalam kerusuhan di PNG.
Hingga kini Kedubes RI masih terus memantau kondisi warga negara Indonesia, terutama pekerja migran, usai kerusuhan yang terjadi di negara tersebut.
"Alhamdulillah sampai Jumat pagi tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Dubes Andriana Supandi seperti dikutip dari Antara.
Situasi keamanan khususnya di Port Moresby yang merupakan Ibu Kota PNG sudah lebih kondusif dan terkendali.
Pemerintah Papua Nugini sejak Kamis (11/1) malam menerapkan keadaan darurat selama 14 hari untuk Port Moresby. Kerusuhan ini terjadi disinyalir karena adanya pemotongan gaji, polisi dan pegawai negeri.