Gaduh! Ustaz Khalid Basalamah Bilang di Islam Tidak Ada Istilah Imsak, Benarkah?

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 21 Maret 2024 | 10:10 WIB
Gaduh! Ustaz Khalid Basalamah Bilang di Islam Tidak Ada Istilah Imsak, Benarkah?
Ustadz Khalid Basalamah (YouTube Islam Terkini)

Kalau "n" adalah patokan waktu masuk/adzan Subuh, maka pengertian Imsak di jaman itu adalah
= n + lamanya bacaan 50 ayat.

Jadi jelas berbeda antara rujukan Imsak di:

Jaman nabi = n + lamanya bacaan 50 ayat.

Jaman sekarang = n - lamanya bacaan 50 ayat.

Mohon pencerahan lebih lanjut," ungkap akun @mharisman mengomentari postingan akun thoriqatuna

Asal Usul Imsak

Sementara itu, mengutip dari laman resmi MUI, merujuk pengertian puasa pada literatur fikih, sebenarnya puasa dimulai sejak terbitnya fajar sampai matahari terbenam. Waktu terbitnya fajar sendiri merupakan waktu adzan subuh dikumandangkan.

Misalnya, merujuk pada kitab Fiqh ash-Shiyam karya Syekh Yusuf al-Qaradlawi yang menerangkan bahwa pengertian puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sepanjang hari yakni dari terbitnya fajar sampai mentari terbenam. (Lihat Yusuf al-Qaradlawi, Fiqhus Shiyam, hlm 10)

Artinya, waktu memulai puasa sebenarnya berawal dari terbit fajar atau adzan subuh, bukan dari waktu imsak. Nah, lalu bagaimana dengan tradisi imsak yang dimulai sejak 10 menit sebelum adzan subuh?

Baca Juga: Jadi Menu Santap Untuk Buka Puasa, Ini Resep dan Cara Membuat Kolak Pisang dan Kolang Kaling

Ternyata, tradisi imsak terinspirasi dari hadits riwayat imam Bukhari pada bab, “berapa lama waktu antara selesainya sahur dan adzan subuh?” Selengkapnya:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَسَحَّرَا، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَصَلَّى، فَقُلْنَا لِأَنَسٍ : كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِي الصَّلَاةِ ؟ قَالَ : كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً.


Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, beliau lalu bangkit melaksanakan shalat.” Kami bertanya kepada Anas, “Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan salat?” Anas bin Malik menjawab, “Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat.” (HR Bukhari no 542)

Berdasarkan hadits di atas, waktu antara selesainya sahur dan shalat subuh adalah 50 ayat. Karenanya, ulama di Indonesia memperkirakan bahwa pembacaan 50 ayat sekitar 10 menit.

Lebih jauh, Imam Al-Mawardi di dalam karyanya al-Iqna’ berpendapat:


وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر وَتَأْخِير (الْفطر) يَسِيرا بعد غرُوب الشَّمْس ليصير مُسْتَوْفيا لامساكمَا بَينهمَا

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI