Jangan Tertipu Link Bansos, Mensos Gus Ipul: Waspada Banyak Penipuan!

Selasa, 18 Maret 2025 | 14:32 WIB
Jangan Tertipu Link Bansos, Mensos Gus Ipul: Waspada Banyak Penipuan!
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul). [Suara.com/Lilis Varwati]
Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos, Cek Panduan Lengkapnya Di Sini (ANTARA)
Ilustrasi penerima bansos. (ANTARA)

"Fokusnya kepada miskin ekstrem, kemudian yang miskin, di atasnya yang miskin ada yang rentan," katanya.

DTSEN sendiri hingga kini masih dalam tahap finalisasi uji petik Badan Pusat Statistik (BPS).

Gus Ipul memastikan bahwa data kemiskinan di DTSEN lebih jelas dengan menggunakan sistem ranking.

Desil 1 mencakup data warga miskin ekstrem dengan pendapatan di bawah Rp400 ribu.

Desil 2 dengan pendapatan di bawah Rp600 ribu dan desil 3 di bawah Rp900 ribu. Walau begitu, kriteria setiap desil berbeda-beda setiap provinsi.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa efektivitas program, akurasi data sangat penting.

Meski DTSEN bersifat dinamis karena ada yang wafat dan berpindah tempat tinggal setiap harinya, namun ada mekanisme pemutakhiran data.

"Maka nanti BPS akan melakukan pemutakhiran data setiap tiga bulan sekali. Kita harapkan data yang kita miliki ini tetap akurat,” ujarnya.

Sebelumnya, Gus Ipul telah mengakui kalau bansos selama ini kurang tepat sasaran.

Baca Juga: Pemerintah Hanya Akan Beri Bantuan Pengentasan Kemiskinan untuk Kategori Desil 1-3, Ini Kriterianya

"Bisa dikatakan begitu (belum tepat sasaran). Ada sekian persen yang tidak tepat sasaran," kata Gus Ipul kepada wartawan ditemui di Kantor Kemenko Pemberdayaan Manusia, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Gus Ipul mengungkapkan, penyaluran tidak tepat sasaran itu jumlahnya sekitar antara 10 persen dari data DTKS atau mencapai jutaan orang.

"Iya, bisa jutaan. Jadi masih kita teliti, saya belum berani angkanya, tapi menurut saya lumayan besar. Angkanya saya belum tahu, tapi di bawah 10 persen atau di atas 10 persen ini masih kita teliti," ujarnya.

DTSEN sendiri merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Konsolidasi data ini kemudian akan diuji silang oleh BPS dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI