Sebagai tanggapan, Houthi menembakkan lima rudal balistik ke Israel sejak Selasa lalu, yang menurut militer Israel semuanya dicegat tanpa menimbulkan kerusakan.
Kelompok itu juga mengklaim telah meluncurkan enam serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal-kapal pendampingnya sejak serangan dimulai. Militer AS belum mengomentari klaim ini.

Sejak bergabung dalam konflik melawan Israel setelah 7 Oktober 2023, Houthi telah meluncurkan sekitar 200 rudal dan pesawat nirawak.
Serangan tersebut hanya berdampak kecil pada militer, kecuali ledakan pesawat nirawak di sebuah apartemen pada 19 Juni yang menewaskan satu orang.
Para pejabat Yaman mengkhawatirkan potensi serangan balasan Israel terhadap wilayah yang dikuasai Houthi, mirip dengan lima gelombang serangan tahun lalu yang menargetkan infrastruktur di Sanaa dan Hodeidah, termasuk bandara, pelabuhan laut, dan pembangkit listrik.
Antara November 2023 dan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap 211 kapal.
Setelah gencatan senjata berlaku pada 19 Januari, kelompok tersebut mengumumkan penghentian serangan maritim dan rudal terhadap Israel. Namun, mereka melanjutkan operasi setelah fase kedua gencatan senjata gagal.