Myanmar Berkabung: 7 Hari Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dasyat

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 01 April 2025 | 20:14 WIB
Myanmar Berkabung: 7 Hari Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dasyat
Myanmar tetapkan masa berkabung nasional selama dua pekan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Komunitas internasional telah mulai mengirimkan bantuan, namun tantangan logistik dan akses ke daerah terdampak membuat distribusi bantuan menjadi sulit.

Tragedi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan kesiapsiagaan bencana dan infrastruktur yang lebih baik di wilayah yang rentan terhadap gempa bumi.

Melansir ANTARA, sejumlah negara, termasuk Indonesia, Rusia, India, China, Thailand, Uni Emirat Arab, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengirimkan tim khusus pencarian dan penyelamatan untuk membantu Myanmar dalam upaya evakuasi korban gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara itu.

Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay yang mengakibatkan oposisi Myanmar umumkan gencatan senjata
Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay yang mengakibatkan oposisi Myanmar umumkan gencatan senjata

Selain mengerahkan tim penyelamat profesional yang dilengkapi dengan peralatan canggih, bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan, makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat juga terus mengalir ke wilayah terdampak.

Langkah ini dilakukan guna mempercepat proses evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan serta memastikan para penyintas mendapatkan bantuan yang dibutuhkan dalam situasi darurat ini.

Tim SAR yang dikirimkan oleh berbagai negara bekerja sama dengan otoritas Myanmar dalam mengoordinasikan operasi penyelamatan, terutama di daerah-daerah yang mengalami kerusakan parah seperti Mandalay dan Sagaing.

Kendati demikian, upaya pencarian masih menghadapi berbagai tantangan, seperti infrastruktur yang hancur, jalan yang tertutup puing-puing, serta keterbatasan akses ke beberapa lokasi terdampak akibat konflik yang masih berlangsung di negara tersebut.

Meski menghadapi kondisi yang sulit, tim penyelamat terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban selamat yang mungkin masih tertimbun reruntuhan.

Selain bantuan logistik dan tenaga ahli, beberapa negara seperti Indonesia dan Uni Emirat Arab juga menawarkan bantuan dalam bentuk dukungan medis dengan mengirimkan tenaga kesehatan dan rumah sakit lapangan untuk menangani korban luka.

Baca Juga: Viral Video Nenek dan Cucunya Selamat dari Maut usai 15 Jam Terjebak di Reruntuhan Gempa Myanmar

Bantuan ini sangat dibutuhkan mengingat banyak rumah sakit di Myanmar yang kewalahan akibat lonjakan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Sementara itu, PBB juga telah mengalokasikan dana darurat untuk mendukung operasi kemanusiaan, termasuk memastikan pasokan makanan dan air bersih bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI