Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet

Denada S Putri Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 19:10 WIB
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
Ilustrasi penenun karpet. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, pemerintahan mereka juga ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk:

Diskriminasi dan Penindasan terhadap Perempuan: Perempuan dilarang bekerja, bersekolah, dan berpartisipasi dalam kehidupan publik.

Mereka diwajibkan mengenakan burqa di depan umum dan tunduk pada aturan berpakaian yang ketat.

  1. Hukuman yang Brutal: Taliban menerapkan hukuman fisik yang keras berdasarkan interpretasi Syariah mereka, termasuk hukuman cambuk, rajam, dan amputasi.
  2. Pembatasan Kebebasan Sipil: Kebebasan berekspresi, pers, dan berkumpul sangat dibatasi. Musik, televisi, dan banyak bentuk hiburan lainnya dilarang.
  3. Penghancuran Warisan Budaya: Pada tahun 2001, Taliban menghancurkan Patung Buddha Bamiyan yang berusia berabad-abad, tindakan yang dikecam secara internasional.
  4. Perlindungan terhadap Osama bin Laden dan Al-Qaeda: Taliban memberikan tempat berlindung kepada Osama bin Laden dan organisasi teroris Al-Qaeda, yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Pemberontakan dan Kebangkitan Kembali (2001-2021)

Setelah serangan 11 September, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan invasi ke Afghanistan untuk menggulingkan Taliban dan menghancurkan Al-Qaeda.

Taliban dengan cepat kehilangan kekuasaan, tetapi mereka kemudian melancarkan pemberontakan berdarah melawan pasukan koalisi dan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.

Selama dua dekade pemberontakan, Taliban berhasil menguasai kembali wilayah-wilayah pedesaan yang signifikan dan melakukan serangan-serangan mematikan di seluruh negeri. Faktor-faktor yang berkontribusi pada ketahanan

Taliban meliputi

  • Dukungan dari Elemen Konservatif: Mereka mempertahankan dukungan dari sebagian populasi Afghanistan yang konservatif dan menentang kehadiran asing.
  • Tempat Aman di Pakistan: Wilayah perbatasan Pakistan memberikan tempat perlindungan yang aman bagi para pemimpin dan pejuang Taliban.
  • Kelemahan Pemerintah Afghanistan: Pemerintah Afghanistan yang didukung Barat seringkali dilanda korupsi, inefisiensi, dan kurangnya legitimasi di mata sebagian masyarakat.
  • Penarikan Pasukan AS: Keputusan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari Afghanistan secara bertahap melemahkan pemerintah Afghanistan dan memberikan momentum kepada Taliban.

Kembali Berkuasa (2021)

Baca Juga: Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita

Pada 2021 lalu, seiring dengan penarikan pasukan AS yang hampir selesai, Taliban melancarkan ofensif kilat yang berhasil merebut sebagian besar wilayah Afghanistan dalam waktu singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI