Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Gus Alam terjadi pada Jumat (2/5/2025) dini hari sekitar pukul 02.40 WIB. Mobil Toyota Kijang Innova bernomor polisi H 1980 CM yang ditumpanginya bersama tiga orang lainnya mengalami kecelakaan di KM 315+900 ruas Tol Pemalang-Batang, tepatnya di wilayah Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Menurut laporan kepolisian, mobil tersebut tengah melaju dari arah barat menuju timur di lajur kanan. Saat berupaya mendahului kendaraan di depannya, mobil berpindah ke lajur kiri.
Namun, nahas, dari arah yang sama melaju sebuah truk Fuso bernomor polisi K 1344 K. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tak dapat dihindari.
Kepala Polres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengungkapkan bahwa dua orang tewas seketika dalam peristiwa itu, yakni VN (41), warga Semarang, dan MB (57), warga Kabupaten Kendal.
Sementara dua lainnya, yakni Gus Alam dan sopir mobil, Arya Maulana (38), warga Kedungmundu, Kota Semarang, sempat selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka-luka.
-------------------------------------------------- NEXT PAGE --------------------------------------------------
Sayangnya, kondisi Gus Alam memburuk meski telah mendapatkan perawatan intensif. Setelah empat hari berjuang, ia akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Kabar wafatnya Gus Alam meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga bagi lingkungan politik dan keagamaan di Jawa Tengah.
Sebagai Sekretaris Dewan Syura PKB Jawa Tengah dan putra dari KH Dimyati Rois pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah, Brangsong Gus Alam dikenal sebagai figur yang menjembatani aspirasi umat di parlemen.
Baca Juga: Prabowo Janji Sahkan RUU Perampasan Aset, Menkum Ngaku Terus Konsultasi ke DPR, Apa Progresnya?
Bagi konstituen di Dapil Jateng I, Gus Alam bukan sekadar wakil rakyat, tetapi juga sosok yang aktif membina jaringan pesantren, mengadvokasi pendidikan, serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial keumatan.