Kasus Kenakalan Remaja Merajalela, Alasan Pemprov Jabar Kirim Pelajar ke Barak Militer

Kamis, 08 Mei 2025 | 19:27 WIB
Kasus Kenakalan Remaja Merajalela, Alasan Pemprov Jabar Kirim Pelajar ke Barak Militer
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kirim remaja bermasalah ke barak militer (Instagram.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Maksud dan tujuannya dari pelatihan ini adalah menunjukkan semangat ketarunaan dan menanamkan nilai-nilai bela negara dengan mengetuk kepribadian positif melalui penguatan integritas, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat," tutur Siska.

Kegiatan Pelajar di Barak Militer 

Diberitakan sebelumnya, program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai pendidikan karakter ala militer bagi pelajar bermasalah sudah dilaksanakan sejak Kamis (1/5/2025). Program ini sendiri menyasar anak-anak yang sudah mengarah tindakan kriminal dan orang tuanya tidak punya kesanggupan untuk mendidik.

Pendidikan ala militer untuk para siswa tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi di Bandung dan Markas Resimen Artileri Medan 1 Kostrad di Purwakarta.

Hingga saat ini, program itu sendiri menuai kontroversi dari berbagai pihak. Namun, Dedi Mulyadi tampaknya memiliki pertimbangan, salah satunya adalah ketidakmampuan para orang tua untuk mendidik anaknya.

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat itu mengunggah video singkat yang memperlihatkan kegiatan para murid di barak militer. Sebagaimana diketahui, Dedi Mulyadi memang rajin membuat konten kesehariannya dan diunggah di berbagai platform media sosial.

Melalui akun TikTok resmi miliknya @dedimulyadiofficial, ia memamerkan suasana di salah satu lokasi, yaitu Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi.

"Beginilah penampakan kehidupan siswa binaan Dodik Rindam 3 Siliwangi," tulis Dedi Mulyadi dalam keterangan pada video berdurasi enam menit tersebut.

Rekaman itu sendiri merekam sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa, mulai dari bangun tidur seperti merapikan tempat tidur sendiri, shalat berjamaah, olahraga pagi bersama, sarapan, belajar baris berbaris, hingga pembekalan psikologis.

Baca Juga: Era 80-an Kembali? Kebijakan Jalan Kaki ke Sekolah Dedi Mulyadi Viral

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai jika pendidikan ala militer ini seharusnya menjadi opsi terakhir, bukan langkah utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI