Suara.com - Menjalankan ibadah haji adalah impian setiap Muslim, termasuk mereka yang telah memasuki usia lanjut.
Meski usia bukan penghalang untuk berhaji, namun jamaah lanjut usia (lansia) memerlukan perhatian dan persiapan khusus agar dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan aman, nyaman, dan lancar.
Kementerian Agama RI mencatat bahwa setiap tahunnya, jumlah jamaah haji lansia terus meningkat.
Hal ini tak lepas dari sistem kuota haji dan antrean panjang yang membuat banyak warga Indonesia baru bisa berangkat saat sudah berumur lanjut.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tips dan panduan khusus agar para lansia dapat menjalani ibadah haji tanpa mengorbankan kesehatan.
1. Menjaga Stamina Sejak Sebelum Keberangkatan
Persiapan fisik adalah kunci utama bagi jamaah lansia. Idealnya, menjaga kebugaran dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
Latihan ringan seperti jalan kaki rutin, senam lansia, atau olahraga pernapasan bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Dr. Anwar Yusuf, dokter pembimbing jamaah haji dari Jakarta, mengatakan bahwa lansia juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
Baca Juga: Jika Salah Satu Rukun Haji Tertinggal Apakah Sah Ibadahnya? Ini Penjelasannya
“Pastikan tekanan darah, kadar gula, dan kondisi jantung terkendali. Jangan abaikan konsumsi obat rutin,” ujarnya.
2. Gunakan Alat Bantu Tanpa Ragu
Banyak lansia yang enggan menggunakan tongkat, kursi roda, atau alat bantu dengar karena merasa sungkan.
Padahal, alat-alat ini justru dapat memperlancar ibadah dan mencegah risiko jatuh atau cedera.
Petugas haji dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyarankan agar jamaah lansia tidak memaksakan diri untuk berjalan kaki jauh.
“Fasilitas seperti kursi roda tersedia, dan bisa digunakan terutama saat tawaf dan sa’i,” jelas petugas tersebut.
3. Atur Waktu Ibadah dengan Bijak
Kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem bisa membahayakan kesehatan lansia, terutama saat musim haji yang jatuh di musim panas.
Oleh karena itu, lansia dianjurkan untuk memilih waktu beribadah yang lebih teduh, seperti malam hari atau menjelang subuh.
Misalnya, hindari melaksanakan tawaf pada siang hari. Jika harus beribadah di luar ruangan, gunakan pelindung kepala, kacamata hitam, dan selalu bawa air minum.
Jamaah juga dapat beristirahat di dalam masjid atau area berpendingin saat suhu sangat tinggi.
4. Perbanyak Ibadah yang Ringan tapi Bermakna
Karena kondisi fisik yang terbatas, lansia disarankan untuk tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah yang berat.
Fokuslah pada ibadah wajib seperti wukuf di Arafah, tawaf ifadah, dan melempar jumrah sesuai kemampuan.
Amal ibadah seperti dzikir, membaca Al-Qur’an, doa, dan shalat di tempat tinggal juga tidak kalah mulia.
“Allah menilai keikhlasan dan ketakwaan, bukan seberapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan,” ujar Ustaz Hadi Mulyadi, pembimbing ibadah dari Jawa Barat.
5. Manfaatkan Bantuan Petugas dan Regu Kloter
PPIH telah menugaskan petugas khusus untuk mendampingi jamaah lansia. Jangan ragu meminta bantuan kepada tim kesehatan, pembimbing ibadah, atau bahkan sesama jamaah.
Sistem kloter juga telah dirancang untuk memastikan pendampingan dan pemantauan terhadap lansia.
Beberapa kloter bahkan dilengkapi dengan “Tim Sahabat Lansia” yang bertugas membantu lansia dalam aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, hingga berpindah tempat.
6. Bawa Perlengkapan Pribadi yang Sesuai
Jamaah lansia perlu membawa perlengkapan pribadi yang menunjang kenyamanan, seperti sandal yang tidak licin, obat pribadi, minyak angin, dan alat kesehatan portable seperti tensimeter digital.
Pastikan semua kebutuhan tersedia di dalam tas kecil yang mudah dijangkau.
7. Fokus pada Niat dan Keikhlasan
Terakhir, yang paling penting adalah menjaga niat dan keikhlasan hati. Haji bukan ajang menunjukkan kemampuan fisik, tapi bukti kepasrahan dan cinta kepada Allah.
Dengan kesiapan mental dan spiritual yang baik, lansia akan lebih tenang dan tidak mudah stres menghadapi tantangan ibadah.
Menjalankan ibadah haji di usia senja memang penuh tantangan. Namun dengan persiapan fisik, mental, dan dukungan dari petugas serta sesama jamaah, lansia tetap bisa menunaikan haji dengan khusyuk dan selamat.
Semoga setiap langkah mereka menjadi amal mulia dan berbuah haji yang mabrur.