DPRD DKI Minta RSUD Lebih Komunikatif: Pasien Jangan Diterlantarkan!

Kamis, 29 Mei 2025 | 14:42 WIB
DPRD DKI Minta RSUD Lebih Komunikatif: Pasien Jangan Diterlantarkan!
Ilustrasi pasien berbaring. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menyoroti soal pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta yang kerap dikeluhkan. Ia menyebut manajemen sejumlah RSUD masih jauh dari kata ideal, terutama dalam aspek komunikasi dan ketersediaan tenaga medis.

Menurutnya, minimnya sumber daya manusia (SDM) dan buruknya sistem komunikasi internal menjadi biang keladi lambannya pelayanan yang diterima masyarakat.

"Kemarin saya menemukan bahwasannya sumber daya manusianya kurang. Jadi kalau memang kurang orang, itu akan berdampak terhadap pelayanan. Terus, komunikasinya juga jelek. Jadi kita lihat calon-calon pasien menumpuk tapi tidak ada komunikasi," ujar Hardiyanto Kenneth yang ditulis pada Kamis (29/5/2025).

Lebih lanjut, politisi PDIP Perjuangan itu juga menilai lemahnya respons petugas rumah sakit terhadap pasien yang tengah menunggu di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun ruang rawat inap. Ia menyayangkan masih adanya pasien yang terlantar di ruang tunggu tanpa penjelasan dari pihak rumah sakit.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. [Suara.com/Fakhri]
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. [Suara.com/Fakhri]

"Masyarakat ditaruh di ruang transit untuk menunggu kamar atau menunggu ruang IGD. Dari pihak rumah sakit tidak menjelaskan ini ruang apa. Makanya kadang-kadang suka ada komplain, masyarakat merasa ditelantarkan. Coba lah untuk jujur, ngomong apa adanya. Terus masyarakat juga harus diedukasi dengan baik," beber Kenneth.

Kenneth juga mengungkapkan temuan langsung di lapangan saat mengunjungi RSUD Cengkareng. Ia menyatakan bahwa kekurangan tenaga medis di rumah sakit tersebut berdampak signifikan terhadap pelayanan kepada pasien. Ia pun meminta agar manajemen rumah sakit tidak tinggal diam, melainkan segera melapor dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun DPRD.

"Kemarin di RSUD Cengkaring saya melihat dari sumber daya manusia sangat kurang. Jadi kalau memang butuh, tambah. Pokoknya penekanan saya, saya garisbawahi, masyarakat ini jangan menjadi korban karena permasalahan internal," tegas Kenneth.

Kenneth pun mendesak Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar lebih proaktif melakukan evaluasi menyeluruh terhadap RSUD yang ada. Bahkan, ia menyebutkan kemungkinan rotasi jabatan terhadap direktur utama RSUD jika tidak menunjukkan perbaikan kinerja.

"Nanti kalau memang begini terus kan, pasti kan kita bisa merekomendasikan, mungkin ada rotasi dan lain-lain, kan boleh. Kami rekomendasi kepada gubernur, supaya diganti orangnya dirotasi atau apa," pungkasnya.

Baca Juga: Membludak hingga Pencari Kerja Tumbang, Begini Kata Pemprov Jabar Imbas Job Fair Bekasi Rusuh

Sebelumnya, Kenneth sempat meninjau pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat. Alasan kunjungannya itu menangggapi laporan tentang  adanya pasien di RSUD Cengkareng yang belum mendapat ruangan High Care Unit (HCU). 

Akibatnya, pasien tersebut tertahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak Kamis (22/5) lalu.

"Semalam ada warga mengadu lewat Instagram saya, makanya saya coba respon,” ungkapnya saat berkunjung ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat.

“Hari ini ketemu lah dengan yang bersangkutan. Jadi, pada prinsipnya, suami dari ibu ini butuh ruangan HCU," imbuhnya.

Ilustrasi RSUD Cengkareng. [https://www.rsudcengkareng.com/]
Ilustrasi RSUD Cengkareng. [https://www.rsudcengkareng.com/]

Ia mengaku, warga yang mengadu tentang hal itu bernama Sri Astuti. Sementara, pasien yang dirawat merupakan suaminya, yang divonis terserang virus saraf dan infeksi tulang belakang.

Dalam kondisinya, ruang HCU di RSUD Cengkareng pada malam tadi kondisinya penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI