Diprediksi, total pendapatan yang diperoleh selama kunjungan istri wakil presiden dan para Menteri ini mencapai Rp44 juta.
“Untuk tahun ini, ini adalah penjualan tertinggi yang saya peroleh,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Jamaludin Maladi mengatakan jumlah transaksi di NTB Mall selama kunjungan yaitu mencapai ratusan juta.
Karena satu pengunjung berbelanja hingga Rp50 juta.
“Ini sampai ratusan. Karena tadi saya lihat ada yang sampai Rp50 juta transaksinya per orang ada yang sampai Rp30 juta. Kita pantau pada saat pembayaran,” katanya.
Ia mengatakan, dari produk-produk yang dijual, yang paling banyak diminati adalah tenun sasambo dan Mutiara.
“Tidak kalah banyak juga itu mutiara. Ada yang harganya Rp1 juta dan banyak yang beli,” ungkapnya.
Produk UMKM yang dijajakan di NTB Mall sudah melalui kurasi. Artinya, kualitas produk yang dijajakan sudah terjamin.
“Ini sudah kita kurasi produk-produk,” katanya.
Baca Juga: Jelang 2029: Jokowi dan Gibran Pisah Partai, Strategi Jitu Rebut Kursi Presiden?
Untuk diketahui, kunjungan istri presiden dan para Menteri ini berkunjung ke sejumlah lokasi yaitu RSUD Provinsi NTB menghadiri sosialisasi pencegahan perkawinan usia anak, dan ke Kabupaten Lombok Timur.
Serukan Jangan Ada Perkawinan Anak
Dalam kunjungan kerja ini, Selvi Ananda juga menyerukan upaya penghentian pernikahan usia anak agar Indonesia memiliki generasi emas yang unggul pada tahun 2045.
"Jangan lagi ada pernikahan anak usia dini, karena kita sama-sama ingin generasi muda Indonesia tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berpendidikan untuk mencapai Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam sosialisasi stop pernikahan anak usia dini di RSUD NTB, Mataram.
Selvi menuturkan seluruh pihak harus berkolaborasi dan bekerja sama agar fenomena pernikahan usia anak tidak lagi terjadi di tengah masyarakat.
Dia mengajak para siswa yang duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) untuk tidak menikah muda, karena dapat membuat pendidikan terputus.