Awal Perseteruan Israel dan Iran: Akar Masalah, Latar Belakang, dan Tokoh di Baliknya

Yazir F Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2025 | 16:14 WIB
Awal Perseteruan Israel dan Iran: Akar Masalah, Latar Belakang, dan Tokoh di Baliknya
Bendera Israel dan Iran [Foto: Dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintahan baru ini mengadopsi sikap anti-Barat dan anti-Israel secara terbuka.

Khomeini bahkan menyebut Israel sebagai "Setan Kecil" yang harus dimusnahkan. Sementara Amerika Serikat dijuluki Iran sebagai "Setan Besar."

Sejak saat itu, Iran secara konsisten mendukung kelompok-kelompok yang memusuhi Israel, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.

Dukungan logistik, dana, dan pelatihan militer terhadap kelompok-kelompok tersebut juga diberikan Iran secara aktif. Ini adalah bagian dari strategi "Proxy war" untuk melemahkan posisi Israel di kawasan.

Sementara Israel memandang hal tersebut sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka.

Memasuki awal 2000-an, konflik semakin tajam ketika Iran mulai mengembangkan program nuklir yang kontroversial. Meskipun Iran berulang kali menyatakan bahwa program tersebut bertujuan damai, seperti pembangkit listrik dan riset medis, Israel dan sejumlah negara Barat mencurigai adanya niat tersembunyi untuk membangun senjata nuklir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjadi salah satu suara paling vokal yang menyerukan tindakan keras terhadap Iran, termasuk sanksi ekonomi internasional dan opsi serangan militer preventif.

Tokoh-tokoh penting Iran seperti Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad memperkuat retorika anti-Israel. Ahmadinejad bahkan sempat dikecam dunia karena menyatakan bahwa Israel harus dihapus dari peta.

Retorika Ahmaddinejad tak selalu diwujudkan dalam tindakan langsung. Meski begitu, ketegangan terus meningkat melalui serangan siber, pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, dan operasi intelijen yang dituding saling melibatkan keduanya.

Baca Juga: Konflik Israel vs Iran Goyang Pasar Kripto, Investor Ikuti Pergerakan Global

Secara keseluruhan, konflik Israel-Iran mencerminkan persaingan ideologi antara negara Yahudi demokratis dan negara Islam teokratis. Perseteruan ini juga dipengaruhi oleh upaya kedua negara untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah, terutama di negara-negara konflik seperti Suriah, Yaman, dan Irak.

Hingga kini, hubungan Israel dan Iran tetap berada dalam kondisi sangat tegang, dengan potensi eskalasi sewaktu-waktu.

Meskipun sejumlah upaya diplomasi global pernah dilakukan untuk meredakan situasi, ketidakpercayaan mendalam antara kedua negara masih menjadi hambatan utama bagi perdamaian jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI