"Mbak Rieke, nariknya terlalu jauh antara masuknya USS Nimitz dengan isu sengketa pulau Aceh-Sumatera Utara. Kalau poin geopolitics saya sepakat. Please kindly stop twisting things up," komentar netizen.
Netizen lainnya juga mengingatkan bahwa Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran internasional yang paling penting di dunia, sehingga keberadaan kapal militer asing di wilayah itu bukanlah hal yang luar biasa.
"Hah? Apa hubungannya 4 pulau di Aceh dengan lewatnya kapal USS Nimitz? Serius ini benar-benar nggak ada korelasinya, Mbak," tulis seorang pengguna X lainnya.
"Dan yang mengherankan lagi, statement seperti ini keluar dari seorang DPR? Anda benar-benar memalukan," lanjutnya.
Netizen lain menambahkan bahwa proses pelintasan kapal perang asing sudah mengikuti prosedur hukum internasional dan prinsip hak lintas damai.
Bahkan jika kapal selam asing ingin melintasi ALKI dalam keadaan mengapung, mereka tetap harus meminta izin secara resmi kepada Indonesia.
Seperti yang dijelaskan oleh netizen, sangat wajar jika kapal induk USS Nimitz melintasi laut Aceh.
Ini karena laut Aceh, khususnya Samudra Hindia yang berbatasan langsung dengannya, merupakan bagian dari jalur pelayaran internasional yang penting.
Kapal-kapal militer, termasuk kapal perang dan kapal induk seperti USS Nimitz, seringkali melintas di perairan internasional untuk berbagai keperluan.
Baca Juga: 4 Pulau Sengketa Diputuskan Milik Aceh, Rieke Diah Pitaloka Minta Jangan Lengah: Ngeri-Ngeri Sedap!
Selama kapal tersebut mematuhi hukum laut internasional dan tidak melanggar kedaulatan wilayah Indonesia, keberadaannya adalah hal yang normal.
Kontributor : Chusnul Chotimah