Amerika juga memiliki kekuatan militer signifikan di kawasan, termasuk Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Manama, Bahrain.
Namun, menjaga keamanan Selat Hormuz bukan tugas yang mudah. Jalur ini sempit, padat, dan sangat rentan terhadap serangan mendadak atau sabotase.
Selain energi, gangguan di Selat Hormuz juga akan mengacaukan rantai pasokan global, mulai dari logistik pengiriman barang hingga industri manufaktur.
Efek domino dari gangguan ini bisa menyentuh semua sektor, mulai dari harga bahan bakar hingga biaya transportasi dan bahan pokok.
Diketahui, Amerika menyerang Iran dengan menargetkan fasilitas tiga nuklir utama Iran yaitu Natanz, Fordow, dan Isfahan pada Sabtu malam, 21 Juni 2025.
Dunia pun menanti, apakah Iran benar-benar akan menutup Selat Hormuz?
Kontributor : Chusnul Chotimah