Beathor Ungkap Peran Deni Iskandar di Balik Isu Ijazah Jokowi: Dijanjikan Kursi Dirut Pasar Jaya

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 23 Juni 2025 | 14:30 WIB
Beathor Ungkap Peran Deni Iskandar di Balik Isu Ijazah Jokowi: Dijanjikan Kursi Dirut Pasar Jaya
Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi. (bidik layar video YouTube Abraham Samad Speak Up)

Suara.com - Di tengah pusaran polemik ijazah Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi yang memanas, sebuah nama baru yang selama ini berada di balik layar tiba-tiba terlempar ke panggung utama.

Adalah politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, dalam sebuah wawancara eksplosif, menunjuk satu sosok yang ia sebut sebagai figur sentral dan kunci dalam dugaan pembuatan dokumen akademis tersebut, dia adalah Deni Iskandar.

Menurut Beathor, Deni Iskandar bukanlah orang sembarangan. Ia adalah seorang aktivis dan pentolan PDIP di DKI Jakarta yang memiliki jaringan luas, termasuk akses ke orang-orang yang mampu "menyelesaikan" berbagai urusan dokumen di pusat percetakan legendaris, Pasar Pramuka.

Dalam narasinya, Beathor menempatkan Deni sebagai penghubung utama antara pihak Jokowi dengan para pembuat ijazah.

Klaim paling mengejutkan adalah adanya sebuah barter politik tingkat tinggi. Menurut Beathor, peran krusial yang dimainkan oleh Deni Iskandar tidaklah gratis.

Disebut ada sebuah janji manis berupa jabatan basah di salah satu BUMD paling strategis di Ibu Kota yang telah disiapkan sebagai imbalannya.

"Deni dijanjikan oleh Jokowi, dijanjikan oleh Pras (Prasetyo Edi Marsudi) menjadi Direktur Utama Pasar Jaya," ungkap Beathor Suryadi dengan tegas dalam perbincangannya di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up! yang tayang pada Minggu (22/6/2025).

Pernyataan ini membuka kotak pandora mengenai adanya dugaan kesepakatan politik di balik layar pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Beathor melukiskan Deni Iskandar sebagai bagian dari "tiga serangkai" bersama Prasetyo Edi Marsudi dan Boy Sadikin, yang menjadi motor pemenangan di Jakarta saat itu.

Baca Juga: Siapa Beathor Suryadi, Politikus PDIP yang Sebut Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka

Peran Deni, menurutnya, adalah menjadi 'operator lapangan' yang memastikan semua persyaratan, termasuk dokumen yang paling krusial, bisa terpenuhi.

"Deni inilah yang terus memprakarsai pertemuan dengan orang-orang di Pasar Pramuka," ungkap Beathor.

Namun, drama sesungguhnya terjadi setelah kemenangan diraih. Janji yang telah diucapkan, menurut Beathor, tak pernah ditepati.

Posisi empuk sebagai orang nomor satu di PD Pasar Jaya yang telah di depan mata, mendadak sirna. Deni, yang mengharapkan posisi direktur utama, justru hanya ditawari jabatan komisaris, sebuah posisi yang dinilainya tidak sepadan dengan risiko dan pekerjaan yang telah ia lakukan. Penawaran itu pun ditolaknya mentah-mentah.

Kegagalan menepati janji ini, lanjut Beathor, memicu perpecahan hebat di antara lingkar dalam tim pemenangan. Hubungan antara Deni Iskandar dan Prasetyo Edi Marsudi seketika retak.

"Prasnya marah. 'Brengsek tuh si Deni,' katanya. Deni bilang, 'Yang brengsek Pras, enggak nepatin janji'," tutur Beathor, menirukan kembali pertikaian yang terjadi di antara kedua rekannya itu.

Kisah yang diungkapkan oleh Beathor Suryadi ini menambah babak baru yang lebih kompleks dalam saga isu ijazah Jokowi.

Jika sebelumnya tudingan hanya mengarah pada keaslian dokumen, kini isu tersebut terseret ke dalam dugaan konspirasi politik, janji jabatan, dan pengkhianatan di lingkaran terdekat kekuasaan.

Sosok Deni Iskandar kini menjadi pusat perhatian, sebagai orang yang disebut tahu betul rahasia besar itu namun berakhir menjadi korban dari janji politik yang tak terpenuhi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI