Ada Kelompok Menentang Kebijakan Pemerintah, Iran Yakin Masyarakat Bakal Bersatu Hadapi Agresi

Jum'at, 27 Juni 2025 | 07:47 WIB
Ada Kelompok Menentang Kebijakan Pemerintah, Iran Yakin Masyarakat Bakal Bersatu Hadapi Agresi
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat melakukan sesi wawancara dengan Redaksi Suara.com di Jakarta, belum lama ini. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Republik Islam Iran yakin jika masyarakat Iran satu suara dalam mendukung pemerintahan dalam kondisi perang melawan zionis Israel.

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengatakan bahwa sebagai negara demokrasi, tentu ada beberapa kelompok yang sempat menentang kebijakan pemerintah.

Namun, jika kondisi sudah seperti ini terlebih menahan agresi militer Israel, Boroujerdi yakin, masyarakat Iran bakal kompak bersama pemerintah untuk melawan rezim zionis Israel.

“Masyarakat kami memiliki pengalaman di bidang itu. Masyarakat negara kami cinta kepada pemerintah cinta kepada tanah air mereka,” kata Boroujerdi, saat Podcas bersama Suara.com, dikutip Kamis (26/6/2025).

Selama ini, Boroujerdi tidak menampik jika ada saja kelompok masyarakat yang melakukan protes atas kebijakan pemerintah Iran.

Namun, ketika ada pihak asing yang melancarkan agresi tentu masyarakat akan bersatu untuk melawan.

“Walaupun masyarakat ingin hidupnya damai, tetapi isu ini akan berbeda ketika negara berhadapan dengan infasi asing. Tentu masyarakat tidak ingin rezim zionis Israel menyerang negara kami,” dia menegaskan.

“Tetapi apabila Zionis menyerang kami, pasti umum dari masyarakat Iran mendukung aksi balasan kepada rejim Zionis,” imbuhnya lagi.

Jika melihat dari kacamata dunia, mayoritas negara mendukung Iran dalam perang bersama Israel.

Baca Juga: Abu Janda Tuding Felix Siauw dan 7 Figur Dakwah Lainnya Antek Israel Bermuka Dua, Siapa Saja?

Pasalnya, sekali lagi perang ini bukan Iran yang melakukan serangan awalan, namun Iran melakukan serangan balasan atas agresi Israel.

“Opini publik internasional juga demikian, agresi Israel tidak mendapatkan tempat yang baik di opini publik internasional. Tetapi serangan balasan dari Iran dikarenakan memiliki landasan hukum didukung oleh berbagai pihak. Dan aksi balasan oleh masyarakat Iran sangat mendapatkan dukungan,” tandasnya.

Diketahui bersama, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam setelah serangan udara terkoordinasi yang dilakukan militer Zionis pada sejumlah lokasi di Teheran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, pada Jumat (13/6) lalu, yang segera dibalas Iran dalam hitungan jam.

Pada Sabtu (14/6) malam, Iran meluncurkan gelombang kedua operasi True Promise III, terutama menyasar fasilitas ekonomi dan industri di kota pelabuhan Israel, Haifa.

Sementara itu, Israel kembali membalas dengan menyerang Kementerian Pertahanan dan depot minyak di Teheran.

Iran menyebutkan sebanyak 78 orang tewas pada hari pertama serangan Israel, dan puluhan lainnya, termasuk anak-anak, menjadi korban pada hari kedua.

Konflik tersebut menyebabkan terhentinya negosiasi nuklir tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat yang dimediasi Oman.

Serangan Iran Berjarak 25 Menit dari Stadion, Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Ronde 4? [Tangkap layar X]
Serangan Iran Berjarak 25 Menit dari Stadion, Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Ronde 4? [Tangkap layar X]

Putaran keenam pembicaraan itu dijadwalkan berlangsung pada Minggu di Muskat.

Kekinian, AS ikut mengambil peran dalam melakukan serangan bom melalui pesawat tempurnya ke wilayah Iran, dalam serangan tersebut tiga buah fasilitas nuklir Iran menjadi sasaran.

Trump Umumkan Perang Iran-Israel Berakhir, Tapi Mengapa Ia Juga Sebut Bisa Meletus Lagi 'Segera'?

Di tengah ketegangan global yang mencapai puncaknya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat sebuah pengumuman yang mengejutkan sekaligus membingungkan: konflik terbuka
antara Iran dan Israel telah berakhir.

Alasannya, menurut Trump, bukan karena tercapainya sebuah kesepakatan diplomatik yang rumit, melainkan karena kedua negara adidaya di Timur Tengah itu "lelah dan kehabisan tenaga."

Berbicara dalam sebuah konferensi pers yang digelar setelah pertemuan puncak para pemimpin NATO di Den Haag pada Rabu (25/6), Trump dengan gaya khasnya mendeklarasikan akhir dari permusuhan yang telah menyeret Amerika Serikat ke dalamnya. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI