Usai Viral di Medsos, Pramono Minta Kadishub DKI Usut Dugaan Pungli Anak Buah di Salemba

Senin, 30 Juni 2025 | 14:25 WIB
Usai Viral di Medsos, Pramono Minta Kadishub DKI Usut Dugaan Pungli Anak Buah di Salemba
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Antara)

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Syafrin Liputo untuk mengusut terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan petugas Dishub di Salemba, Jakarta Pusat.

Pramono mengatakan sudah mengirimkan video pengakuan seorang yang diduga dipalak oleh anggota Dishub DKI Jakarta.

“Ternyata orang tersebut membuat testimoni bahwa itu tidak seperti yang beredar. Tapi saya tetap meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk memeriksa petugas Dishub,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Senin.

Viral di Medsos

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga telah menanggapi viralnya video dugaan pungutan liar (pungli) oleh petugas terhadap seorang pengemudi bajaj di kawasan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan telah mengidentifikasi empat petugas yang diduga terlibat dan akan segera melakukan pemeriksaan.

Video yang beredar luas di media sosial tersebut memperlihatkan seorang petugas meminta sebungkus rokok dari sopir bajaj.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/3/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/3/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Meski nilai permintaan tampak kecil, tindakan itu tetap dianggap pelanggaran serius.

Setelah mendapat informasi pada malam sebelumnya, Syafrin langsung mengambil tindakan dengan menelusuri kendaraan yang digunakan dan lokasi kejadian.

Baca Juga: Gibran Dicap Berdusta usai jadi Wapres, Feri Amsari: Di Kasus Fufufafa Agak Berat Dia Minta Maaf

“Intinya begini, setelah saya mendapatkan informasi tersebut, saya langsung bertindak. Kita langsung mengidentifikasi kendaraan yang digunakan, lokasinya di mana, sehingga kita bisa dapatkan siapa saja yang menjadi petugas salah satu unit tersebut,” kata Syafrin.

Dia menyebut bahwa di dalam satu unit yang bertugas terdapat empat orang. Namun hingga kini belum diketahui pasti siapa yang terlibat langsung dalam dugaan pungli tersebut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI