Selama tinggal di Bali Agam benar-benar melakukan semua hal yang ia inginkan, mulai dari surfing hingga menyewa mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini.
“Selama di Bali aq surfing apalah segala macam, pinjam mobil Ferrari, aku sewa sehari aja, teman yang urus habis berapa itu ratusan juta. Sampai dikira bos dari Jepang,” cerita Agam.
“Lamborghini juga ku sewa satu hari, ku buka kaca mobilnya, langsung ini cewek, didekati saya sama banyak bule-bule,” tambahnya.
Mirisnya uang ratusan juta itu benar-benar ia gunakan untuk foya-foya hingga disisakan hanya Rp 150 ribu saja.
Agam merasa tenang setelah itu lantaran sudah mendapatkan tamu kembali dan hendak mendapatkan uang dari tamu senilai Rp 400 juta.
Sayangnya rasa senang di hati Agam itu berubah menjadi cemas usai mendengar kabar Gunung Rinjani Meletus.
Bencana ini tentu membuat pendakian ditutup untuk sementara dan akhirnya Agam batal mendapatkan uang Rp 400 juta tersebut.
“Singkat cerita habis ini uang, ku sisakan RP 150 Ribu. Besok ini 3 hari lagi ada tamu, kusuruhlah DP, kudapat lagi itu Rp 400 jutaan untuk 3 hari, kan ini rombongan, jadi kita yang tentukan harga,” cerita Agam.
“Besoknya Meletuslah Rinjani, tahun berapa itu 2017 apa 2018 itu, ditelfon lah Rinjani tutup tidak jadi, hmm jadi gembel saya ini, jadi Rp 150 ribu itu aku hemat sekali, sampai numpang truk saya dari Bali sampai masuk Lombok bayar Rp 20 ribu,” tambahnya.
Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Jadi Korban Israel, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Bertambah
Setelah menjalani hari-hari menjadi orang kaya, Agam justru tidak ingin mengulanginya lagi. Ia mengaku bahwa kini hanya ingin menjadi orang sederhana yang bisa ketika menginginkan apa-apa.
“Jadi orang kaya nggak enak, pusing kita mau belanja apalagi ini, mau belanja apalagi ini,” ucapnya.
“Sederhana aja, jadi kalau mau naik pesawat ada, mau masuk hotel ada,jadi mau apa yang penting ada gitu aja,” sambungnya.
Kontributor : Kanita