Suara.com - Ada kisah-kisah yang melampaui batas-batas logika sederhana, perjalanan jiwa yang begitu mendalam hingga mampu mengguncang keyakinan yang telah dipeluk selama hampir setengah abad.
Inilah kisah Gould David, seorang pria yang selama 45 tahun hidupnya didedikasikan sepenuhnya untuk pelayanan sebagai pendeta di Australia.
Namun, di senja pengabdiannya, ia menemukan sebuah cahaya baru dari arah yang tak pernah ia duga, membawanya pada keputusan paling monumental dalam hidupnya: memeluk Islam.
Selama lebih dari empat dekade, jubah dan mimbar adalah dunianya. Ia telah membaptis, memimpin misa, memberikan konseling, dan mengkhotbahkan ajaran Kristen dengan penuh dedikasi.
"Setiap lembar kalender selama 45 tahun pelayanan saya di gereja bukanlah lembaran yang terbuang sia-sia," kata Gould, yang kini lebih suka dipanggil Abdul Rahman.
![Gould David mantan pendeta asal Australia selama 45 tahun dan kini menjadi mualaf dengan nama Abdul Rahman. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/07/07/38256-gould-david-menjadi-abdul-rahman.jpg)
Gould David adalah sosok yang dihormati, seorang gembala bagi jemaatnya, dan seorang sarjana teologi yang telah menghabiskan puluhan ribu jam mempelajari kitab suci.
Namun, di dalam dirinya, ada sebuah pencarian yang tak pernah benar-benar padam, sebuah kehausan intelektual dan spiritual untuk memahami Tuhan secara lebih utuh.
Pencariannya ini bukanlah pemberontakan, melainkan sebuah evolusi pemikiran. Ia mulai mempelajari teks-teks agama lain sebagai bagian dari studi banding teologisnya.
Awalnya, pendekatannya murni akademis, sebuah upaya untuk memahami bagaimana orang lain memandang Yang Ilahi.
Baca Juga: Pemprov DKI Batal Uji Coba Car Free Night 5 Juli, Peringatan Tahun Baru Islam Digelar di Tiap Kota
Namun, ketika ia mulai membuka dan mendalami Al-Quran, sesuatu yang fundamental mulai bergeser di dalam dirinya.
"Setiap momen adalah bagian dari perjalanan panjang yang Tuhan rancang untuk saya, sebuah fondasi pengetahuan yang justru membuat saya mampu mengenali kebenaran saat ia datang menyapa," tutur Abdul Rahman.
![Gould David mantan pendeta asal Australia selama 45 tahun dan kini menjadi mualaf dengan nama Abdul Rahman. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/07/30212-gould-david-menjadi-abdul-rahman.jpg)
Dia mengaku menghabiskan waktu bertahun-tahun membaca Alquran, bukan lagi sebagai objek studi kritis dari luar, melainkan sebagai seorang pencari yang tulus.
Ayat demi ayat ia resapi, dan perlahan, dinding-dinding keraguan yang dibangun oleh stereotip dan kesalahpahaman mulai runtuh.
Rahman menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan teologis yang telah lama bersemayam di benaknya, disajikan dengan cara yang ia deskripsikan sebagai "sangat logis, puitis, dan menyentuh langsung ke inti jiwa."
Titik baliknya terjadi di suatu malam yang sunyi, setelah ia selesai membaca Surah Al-Ikhlas. Konsep keesaan Tuhan yang murni dan tanpa kompromi (Tauhid) menghantamnya dengan kekuatan yang luar biasa.