Suara.com - Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation Toto Nugroho ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Toto, yang pada akhir Juni kemarin, baru saja menemani Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan pabrik baterai raksasa di Karawang, Jawa Barat, menjadi tersangka dalam kapasitasnya sebagai VP Integrated Supply Chain VP Crude and Product pada kantor pusat Pertamina pada 2018-2020.
Dalam dokumen resmi Kejagung, yang diakses Kamis (10/7/2025) disebutkan, Toto Nugroho yang kini masih menjabat sebagai Dirut PT IBC yang juga perusahaan BUMN itu berperan penting dalam kasus tersebut.
"Melakukan dan menyetujui pengadaan impor Minyak Mentah dengan mengundang DMUT/Supplier yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta lelang (dikenakan sanksi karena tidak mengembalikan kelebihan bayar) dan menyetujui DMUT/Supplier tersebut sebagai pemenang meskipun praktik pelaksanaan
pengadaan tidak sesuai dengan prinsip dan etika pengadaan yaitu value based yang dicantumkan dalam lelang impor minyak mentah dan perlakuan istimewa kepada supplier tersebut," terang Kejagung.
Toto Nugroho, ditetapkan sebagai tersangka bersama delapan orang lainnya pada Rabu, termasuk Muhammad Riza Chalid, pengusaha yang dijuluki sebagai raja minyak di Indonesia.
Sebelumnya Kejagung juga telah menetapkan sembilan tersangka lain, sehingga total tersangka dalam kasus tersebut kini berjumlah 18 orang.
1. Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan
2. Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin
3. Direktur PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi
4. Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa sekaligus anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza
5. VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Agus Purwono
6.Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo
7. Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati
8. Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya
9. VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne
10. Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011–2015 sekaligus Direktur Utama PT PPN 2021-2023 Alfian Nasution,
11. Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina Tahun 2014 Hanung Budya
12. SVP Integreted Suplly Chain 2017-2018 sekaligus Direktur Utama PT IBC Toto Nugroho
13. VP Crude & Product Trading ISC Kantor Pusat PT Pertamina Persero 2019–2020 Dwi Sudarsono
14. Direktur Gas, Pertochemical & New Business PT Pertamina International Shipping Arif Sukmara
15. Mantan SVP Integreted Supply Chain 2018-2020 Hasto Wibowo
16. Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd 2019- 2021 dan Senior Manager PT Trafigura 2021 Martin Haendra Nata
17. Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi Indra Putra
18. Beneficial Owner PT Tangki Merak dan PT Orbit Terminal Merak Mohammad Riza Chalid
Kejagung mengatakan total kerugian keuangan dan perekonomian negara dalam perkara ini ditaksir mencapai Rp285 triliun.
Baca Juga: Pembeli Baterai Kendaraan Listrik Buatan Karawang Mayoritas Perusahaan Lokal