Pilar kedua adalah pengembangan desa wisata yang sering kali bersinggungan dengan program desa migran emas—desa yang dimotori oleh para pekerja migran.
"Ini menjadi titik temu program pemberdayaan kami," tegasnya.
Aspek yang tak kalah penting adalah perlindungan anak-anak pekerja migran, yang menjadi fokus kerja sama dengan KPAI.
Karding menyoroti banyaknya anak yang harus terpisah dari orang tua mereka.
KPAI diharapkan dapat memastikan tumbuh kembang mereka tetap terjaga melalui program parenting dan pemberdayaan.
Sorotan utama lainnya adalah nasib anak-anak yang lahir di luar negeri dan tidak memiliki dokumen kewarganegaraan saat kembali ke Indonesia.
"Ini masalah serius. Bersama KPAI, kami akan memastikan anak-anak Indonesia ini mendapatkan hak mereka atas dokumen kependudukan, seperti akta lahir," ungkap Karding.
"Setelah itu, kami siapkan masa depan mereka, apakah ingin kembali bekerja di luar negeri saat dewasa atau berkarier di dalam negeri. Mereka bisa terserap melalui koperasi atau program pelatihan yang ada."
Baca Juga: Dukung Anggaran KemenP2MI Ditambah, DPR: Demi Lindungi Jutaan Buruh Migran