Saat ditemukan, kondisi Arya Daru pun menimbulkan banyak tanda tanya, memicu beragam spekulasi.
Kepala korban dililit lakban kuning dengan tubuh terbungkus selimut biru dalam kamar yang terkunci dari dalam.
Namun tidak ditemukan tanda kekerasan, tidak ada barang hilang, dan kondisi kamar tidak berantakan.
Hingga kini, pihak kepolisian belum menyimpulkan apakah kematian Arya Daru akibat bunuh diri atau tindakan kriminal.
Tim forensik gabungan, termasuk dari kedokteran kepolisian, Puslabfor, Inafis Bareskrim Polri, dan dokter dari RSCM, masih menunggu hasil autopsi serta forensik digital dari laptop, ponsel, dan rekaman CCTV.
![Kisah Arya Daru Pangayunan menjadi diplomat. [aryadaru.blogspot.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/17484-arya-daru-pangayunan.jpg)
Keterlibatan psikolog forensik juga menjadi bagian dari penyelidikan untuk memahami kondisi psikologis Arya menjelang kematiannya.
Sementara itu, publik dan media terus mengikuti perkembangan kasus ini dengan sorotan tajam.
Ditambah lagi munculnya elemen viral seperti penampakan tangan di jendela yang kini menjadi misteri tersendiri dalam peristiwa tragis ini.
Dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berdedikasi, Arya Daru Pangayunan merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, angkatan 2010.
Baca Juga: Kronologi Jam per Jam Sebelum Arya Daru Tewas: Mengapa Istri Meminta Penjaga Kos Cek Kamar?
Dia menempuh pendidikan di jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).
Kariernya sebagai diplomat dimulai di Kementerian Luar Negeri, di mana dia mengabdi sebagai staf hingga posisi terakhirnya di Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemlu.
Arya Daru juga telah menikah dan dikenal dekat dengan keluarga serta rekan-rekannya di lingkungan kementerian.
Kontributor : Chusnul Chotimah