Suara.com - Suasana politik pasca-Pilpres 2024 kembali menghangat setelah Presiden Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang sarat makna.
Ia menyebut hubungan partainya, Gerindra, dengan PDI Perjuangan (PDIP) layaknya "kakak dan adik".
Pernyataan ini sontak menjadi sorotan, memicu spekulasi tentang arah politik kedua partai besar tersebut.
Momen Akrab di Klaten
Kehangatan itu terpancar saat peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah.
Di hadapan sejumlah elite PDIP, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani, Prabowo tidak hanya menunjukkan kedekatan personal tetapi juga kesamaan ideologis yang berakar pada sosok Bung Karno.
Sambil menyapa Puan Maharani, Prabowo menegaskan kekagumannya pada Presiden pertama RI.
"Nyuwun sewu, Mbak Puan, Bung Karno bapak saya juga," kata Prabowo di Klaten, Senin (21/7).
Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan berseloroh tentang semangat marhaenisme dalam dirinya, yang disambut tawa oleh elite PDIP yang hadir.
Baca Juga: Sinyal Keras dari Prabowo? Said Didu Ungkap Kerisauan Jokowi saat Riza Chalid Mulai 'Disentuh'
"Mungkin kalau dipotong ini (menunjuk dadanya, red), yang keluar marhaen juga ini," ujar Prabowo.
Puncaknya, Prabowo menegaskan status hubungan kedua partai yang berseberangan di Pilpres 2024.
Ia melihat peran oposisi sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang wajar, namun tidak menghilangkan ikatan persaudaraan.
"Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini. Tapi bener, kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat jadi nggak boleh koalisi satu itu, memang bener, harus ada yang di luar. Ngoreksi kita, gitu, ngoreksi. Tapi, ya... sedulur," kata Prabowo.
Respons PDIP: Kedekatan Personal dan Batas Profesional
Pernyataan Prabowo mendapat tanggapan positif namun terukur dari internal PDIP.
Politikus Guntur Romli menyebut bahwa keakraban tersebut bukanlah hal baru, mengingat hubungan baik antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Pernyataan itu untuk menunjukkan Pak Prabowo sebagai pengagum Bung Karno, kedekatan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati dan Gerindra dengan PDI Perjuangan yang sama-sama partai nasionalis," kata Guntur kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
Guntur juga mengamini anggapan bahwa Megawati telah menganggap Prabowo sebagai adiknya, yang memastikan hubungan personal keduanya akan tetap terjaga.
"Juga hubungan baik dengan Ibu Megawati, bahwa Pak Prabowo sebagai adik Ibu Megawati. Hubungan Pak Prabowo dengan PDI Perjuangan akan tetap baik-baik saja," jelas dia.
Meski demikian, Guntur menegaskan bahwa kehangatan hubungan personal tidak serta-merta mengubah posisi politik partai.
Ia menarik garis tegas bahwa sikap politik PDIP terkait posisi di dalam atau di luar pemerintahan akan ditentukan melalui mekanisme partai.
"Namun posisi PDI Perjuangan sampai saat ini berada di luar pemerintahan, kalau pun ada perubahan biasanya akan diputuskan di Kongres," tutur dia.