Fakta-fakta Kematian Arya Daru Pangayunan Versi Polisi, Publik Temukan Banyak Kejanggalan

Yohanes Endra Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 15:15 WIB
Fakta-fakta Kematian Arya Daru Pangayunan Versi Polisi, Publik Temukan Banyak Kejanggalan
Konfrensi Pers Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan (Suara.com)

Suara.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya akhirnya mengungkapkan penyebab di balik kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan. Setelah hampir sebulan penyelidikan intensif, pihak kepolisian dengan mantap menyatakan bahwa sang diplomat meninggal karena bunuh diri, bukan karena dibunuh.

Akan tetapi, sebelum kesimpulan ini diumumkan, berbagai fakta mengejutkan dan detail penyidikan sempat membuat publik bertanya-tanya. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Bukan Pembunuhan

Arya Daru Pangayunan
Arya Daru Pangayunan

Arya ditemukan tewas dengan kepala dililit lakban kuning di kamar kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 8 Juli 2025. Kondisinya yang mengenaskan kala itu sempat memicu spekulasi pembunuhan sadis.

“Dari hasil serangkaian penyidikan yang dilakukan penyidik bersama tim gabungan, kami menyimpulkan bahwa meninggalnya ADP tidak ada keterlibatan pihak lain,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Beli Lakban Sendiri

Ilustrasi Lakban Kuning
Ilustrasi Lakban Kuning

Lakban yang ditemukan pada jenazah Arya dibeli korban bersama istrinya di salah satu toko di Yogyakarta pada akhir Juni 2025. Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedong Kuning, Yogyakarta,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi.

Menurut keterangan rekan kerja Arya, lakban itu biasa digunakan pegawai Kemlu yang berpergian keluar negeri. “Guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok," ujarnya.

Tidak Ditemukan Jejak Pihak Lain

Baca Juga: Satu Pertanyaan Ini Membuat Polisi Gelagapan di Kasus Arya Daru Diplomat Kemlu

CCTV Kos Arya Daru Pangayunan
CCTV Kos Arya Daru Pangayunan

Polisi mengumumkan hasil olah TKP dan hanya menemukan unsur darah, sperma, hingga biologi dari Arya Daru Pangayunan. Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofik, memastikan tidak ditemukan darah hingga unsur biologi pihak lain di lokasi kejadian.

Puslabrof Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Ada 13 item barang bukti yang diuji di laboratorium, hasilnya hanya DNA Arya yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Kami tidak menemukan di TKP adanya bercak darah, sperma, atau material biologi yang ada di TKP, di kamar korban, maupun di luar kamar korban, seperti di kamar mandi, mau pun di ruang tidur,” kata Irfan di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).

“Kami tidak menemukan adanya materi biologi dari orang lain,” imbuhnya.

Barang Bukti Kematian Kasus Arya

Barang Bukti Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan
Barang Bukti Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan

Selain membeberkan sejumlah fakta, Polda Metro Jaya juga memamerkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan.

Barang bukti yang ditampilkan antara lain satu celana biru, satu unit MacBook Air A1466, satu laptop merek Dell, satu unit digital video recorder (DVR) merek Hikvision serta satu bundel lakban kuning.

Ada pula satu kotak cokelat yang di atas kotak itu terdapat daftar barang bukti berisi satu plastik bening dari koper merah, satu gelas kaca, satu gulungan lakban kuning, satu plastik, dan satu kantong plastik (kresek) bening.

Polisi juga memperlihatkan satu paket barang bukti yang dibungkus plastik putih berisi perlengkapan mandi seperti body wash, foaming wash, salep Solon Daily, dan sunblock.

Ditemukan dalam plastik putih lainnya beberapa bungkus bekas makanan yang di dalamnya terdapat sejumlah kondom dan pelumas merek Vivo.

Sementara itu, pada plastik putih yang berbeda, turut diamankan satu unit ponsel Samsung Galaxy Note 9, enam kartu memori (SD card), beberapa flash disk, kartu akses gerbang, dan kartu akses kamar. 

Ingin Mengakhiri Hidup Sejak 2013

ADP di Rooftop Kemlu
ADP di Rooftop Kemlu

Arya Daru bahkan disebut sempat memiliki keinginan untuk bunuh diri sejak 2013. Fakta itu ditemukan tim digital forensik dari alat komunikasi atau handphone yang dikuasai atau digunakan Arya Daru.

Menurut polisi, perangkat komunikasi tersebut aktif pertama kali pada 29 Juni 2019, dan terakhir digunakan pada 27 September 2022.

“Dari handphone tersebut, kami menemukan adanya pengiriman e-mail yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evident (bukti digital), alamatnya adalah [email protected] dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri,” ujar Ahli Digital Forensik Polri Ipda Saji Purwanto.

Terungkapnya sejumlah fakta baru yang dibeberkan pihak kepolisian ini sontak saja mendapat beragam reaksi dari publik. Banyak warganet yang menyoroti beragam kejanggalan dari kasus kematian mendadak sang diplomat muda ini.

“Bapak penjaga kos nggak kaget (menemukan jasad Arya) aja udah lumayan aneh,” tulis warganet.

“Masak sih mau bundir berbelanja pakaian ke mall dulu. Kok gak beli racun serangga?” celetuk warganet.

“Meninggal dengan adanya lakban, terus tanpa keterlibatan pihak lain itu gimana logikanya?” komentar warganet.

Kontributor : Anistya Yustika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI