FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali

Jum'at, 08 Agustus 2025 | 22:11 WIB
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
FPI menduga ada dua warga Israel yang disinyalir sebagai agen Mossad beroperasi di Bali. Foto: Tentara Israel berjaga-jaga di dekat Masjid Kubbah Shakhrah di Kompleks Masjid Al-Aqsha. [Antara/Anadolu]

Suara.com - Ketua Dewan Pengurus Pusat Front Persaudaraan Islam (FPI), Aziz Yanuar mendesak Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk menelusuri dugaan adanya dua eks militer Israel di Bali.

Aziz menduga keduanya adalah bagian dari badan intelijen Israel alias Mossad dan karenanya harus ditangkap.

"BIN dan BAIS harus segera bertindak dan harus segera ditangkap. Itu agen-agen Mossad yang sedang menyamar sebagai pengelola vila. Harus didapatkan motif dan seberapa banyak informasi yang sudah mereka dapatkan, dan kegiatan penggalangan terhadap siapa saja yang mereka lakukan," kata Aziz kepada Suara.com, Jumat (8/8/2025). 

"Mossad merekrut dari anggota IDF atau mantan IDF, yang  sudah memiliki basis keterampilan militer, termasuk keterampilan spionase dan sabotase bahkan penggalangan," lanjut Aziz. 

Bisnis vila yang dijalankan dipandangnya hanya kamuflase belaka. Sebab, katanya, operasi Mossad di seluruh dunia menggunakan kamuflase bisnis. 

"Salah satu bisnis yang digeluti atau dijalankan oleh Mossad di seluruh dunia adalah bisnis properti, agar memudahkan dijadikan sebagai safe house bagi kegiatan intelijen Mossad, tanpa menimbulkan kecurigaan dengan adanya lalu lintas orang keluar masuk di properti yang mereka kelola," jelasnya. 

Aziz juga bilang, bahkan Presiden Prabowo Subianto harus segera turun tangan untuk mengatasi masalah pelik ini.

"Presiden Prabowo mesti segera memerintahkan lembaga intelijen Indonesia untuk segera melakukan tindakan kontra intelijen dan membuat pernyataan diplomatik atas operasi intelijen Israel di Indonesia ini," ujarnya. 

Dua orang yang diduga mantan tentara Israel itu diduga adalah Shachar Gonen dan seorang wanita. Keduanya diidentifikasi sebagai mantan militer, karena keduanya pernah mengunggah foto mengenakan seragam tentara Israel. 

Baca Juga: Terlibat Bentrok dengan FPI, Ini Sikap Tegas NU terhadap Ormas PWI LS

Shachar Gonen dilaporkan masuk ke Indonesia menggunakan visa investor (KITAS Investor) dan tercatat sebagai warga negara Jerman. Israel diketahui menerapkan kebijakan kewarganegaraan ganda, sehingga banyak warganya yang memiliki dua paspor.

Selama berada di Bali, ia diduga dinaungi oleh sebuah perusahaan di Indonesia yang bertindak sebagai penjaminnya. Visa investor milik Gonen disebut masih berlaku hingga Maret 2026. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI