Suara.com - Gelombang demonstrasi besar-besaran yang menuntut Bupati Pati Sudewo untuk lengser dari jabatannya telah menyulut reaksi keras dari Ketua Umum DPP Grib Jaya, Hercules Rosario Marshal.
Mantan figur yang pernah disegani di Tanah Abang itu secara tajam menyoroti Sudewo sebagai contoh pemimpin yang gagal dan pejabat yang nuraninya telah dibutakan oleh kekuasaan.
Aksi massa yang meledak di Pati dipicu oleh serangkaian kebijakan kontroversial Sudewo, yang baru menjabat sejak Februari 2025. Puncak kemarahan warga tersulut oleh rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Meskipun kebijakan ini kemudian dibatalkan, api protes tak kunjung padam. Kekecewaan publik sudah terlanjur meluas, diperparah oleh arogansi yang dirasakan dari sang bupati.
Hal ini ditambah dengan kebijakan lain seperti pemecatan ratusan tenaga honorer di RSUD Soewondo dan pengangkatan direktur rumah sakit yang dinilai tidak sah.
Melalui akun Instagram @gribjaya_id, Hercules melontarkan kritik pedas yang menggambarkan perubahan drastis sikap Sudewo dari masa kampanye hingga menduduki kursi kekuasaan.
"Dulu saat kampanye, dia datang ke rakyat, mengemis suara, pura-pura merakyat, bahkan tidur di got pun mau demi jabatan. Tapi sekarang? Sombong, arogan, dan lupa siapa yang memilih dia," ujar Hercules pada Kamis (14/8/2025).
Menurut Hercules, fenomena pemimpin yang melupakan janji setelah terpilih ini bukan hanya terjadi di Pati, melainkan telah menjadi penyakit kronis di kalangan pejabat Indonesia. Janji-janji manis yang diobral saat pemilu, kata dia, seringkali menguap begitu saja ketika amanah sudah di tangan.
"Yang mereka kejar hanya kekuasaan dan keuntungan pribadi," tegasnya.
Baca Juga: Mendidik Penguasa dengan Perlawanan, Sosiolog: Filosofi Kuno Marco Kartodikromo Bangkit di Pati!
Gelombang protes di Pati, yang diorganisir oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, berubah menjadi kericuhan yang diwarnai pelemparan botol dan sandal ke arah bupati.
Aparat keamanan bahkan terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa. Menanggapi gejolak ini, DPRD Pati telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan untuk mengusut kebijakan-kebijakan Sudewo.
Hercules dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap gerakan rakyat Pati tersebut. Ia memandang aksi demonstrasi itu sebagai puncak kemuakan publik dan sebuah peringatan keras bagi para penguasa yang sewenang-wenang.
"Jangan pernah remehkan suara rakyat. Kalau mereka sudah bangkit, tidak ada kekuasaan yang bisa bertahan," ucapnya.
Lebih jauh, ia tanpa ragu menyebut pejabat yang korup dan arogan sebagai beban bagi negara. Karena itu, ia mendesak para pemimpin yang telah mengkhianati kepercayaan rakyat untuk segera meletakkan jabatannya.
![Massa melempari kawasan Kantor Bupati Pati dengan air mineral saat berunjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/13/92572-demo-pati-demo-besar-besaran-di-pati-demo-pati-berakhir-ricuh.jpg)
"Kekuasaan itu amanah, bukan hadiah. Kalau tidak mampu menjaganya, lebih baik mundur sebelum diusir rakyat," tegasnya.