Eks Marinir Satria Kumbara Luka Parah Dihantam Mortir di Ukraina, Minta Doa Rakyat Indonesia

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 15:02 WIB
Eks Marinir Satria Kumbara Luka Parah Dihantam Mortir di Ukraina, Minta Doa Rakyat Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Luka Parah Dihantam Mortir di Ukraina, Minta Doa Rakyat Indonesia. (Ist)

Suara.com - Kabar mencekam datang dari medan perang Ukraina. Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI AL yang menjadi tentara bayaran untuk Rusia, dilaporkan mengalami luka parah setelah diserang secara brutal oleh pasukan Ukraina. Dalam kondisi terjepit dan terkepung, Satria kini tengah berjuang untuk dievakuasi.

Kondisi kritis yang dialami Satria diungkap oleh mantan anggota TNI AD, Ruslan Buton melalui video di TikTok. Ia mengaku berhasil berkomunikasi langsung dengannya melalui pesan singkat.

Menurut Ruslan, Satria menjadi target serangan mortir dan drone kamikaze yang dilancarkan secara bertubi-tubi.

"Saya berkomunikasi dengan Satria Kumbara melalui chat WA, dan dia menyampaikan saat ini dia sedang dievakuasi karena mendapat serangan drone dan tembakan mortir yang bertubi-tubi,” ujar Ruslan Buton dikutip dari video TikTok, pada Jumat (22/8/2025).

Akibat serangan hebat itu, Satria mengalami cedera serius, terutama di bagian kepala. Situasinya semakin genting karena posisinya yang terkepung oleh pasukan musuh, membuat proses evakuasi menjadi sangat berbahaya.

“Sehingga Satria mengalamai cedera dan kepalanya penuh luka. Satria Kumbara saat ini sedang dievakuasi dalam keadaan yang terjepit karena sedang terkepung,” sambung Ruslan.

Di tengah situasi hidup dan mati itu, Satria Kumbara menitipkan sebuah pesan yang menyentuh untuk seluruh rakyat Indonesia. Ia memohon doa agar diberikan keselamatan dan kekuatan untuk bisa keluar dari kepungan maut tersebut.

“Dia (Satria Kumbara) meminta doa kepada seluruh warga Indonesia sehingga dia bisa selamat, dan kita berharap pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi Satria bisa pulang dan kembali dengan keluarganya di Indonesia,” pungkas Ruslan.

Status WNI Otomatis Hilang

Baca Juga: Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau

Keputusan Satria untuk bergabung dengan Russian Special Military Operations telah menempatkannya dalam posisi hukum yang rumit. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa status Warga Negara Indonesia (WNI) miliknya otomatis hilang karena tindakannya tersebut.

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa ini bukanlah proses pencabutan kewarganegaraan oleh negara, melainkan konsekuensi langsung dari pelanggaran undang-undang.

“Saya tegaskan, tidak ada proses pencabutan kewarganegaraan Satria Arta Kumbara menjadi WNI, tapi yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraan secara otomatis jika terbukti menjadi tentara asing karena sudah melanggar UU Kewarganegaraan RI,” ujar Supratman pada Rabu (23/7) lalu.

Meski begitu, pintu untuk kembali menjadi WNI tidak sepenuhnya tertutup. Supratman menjelaskan bahwa Satria masih memiliki kesempatan jika ia ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Yaitu bagian dari proses pewarganegaraan (naturalisasi murni),” tutup politikus Partai Gerindra tersebut, merujuk pada keharusan Satria untuk mengajukan permohonan pewarganegaraan kepada Presiden melalui Menteri Hukum sesuai UU Nomor 12 Tahun 2006 dan PP Nomor 2 Tahun 2007.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?