Suara.com - Sinyal politik penting datang dari Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/8/2025). Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih dua setengah jam dengan jajaran elite Partai Golkar yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Bahlil Lahadalia.
Pertemuan ini disebut menjadi ajang penegasan kembali komitmen partai beringin dalam mengawal pemerintahan.
Dalam pertemuan yang digambarkan sebagai ajang silaturahmi tersebut, Prabowo menyebut Golkar memberikan masukan-masukan konstruktif. Lebih dari itu, Golkar secara tegas menyatakan siap pasang badan untuk mendukung program-program prioritas pemerintah ke depan.
"Sebagai mitra koalisi, Partai Golongan Karya (Golkar) menyampaikan berbagai masukan yang konstruktif, sekaligus menegaskan kembali komitmen mereka dalam mendukung program-program prioritas pemerintah," kata Prabowo melalui unggahan di akun media sosial X @prabowo, Rabu.
Salah satu poin paling krusial yang dibahas adalah dukungan penuh Golkar terhadap penegakan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal ini merupakan jantung dari pengelolaan kekayaan negara yang menegaskan bahwa seluruh sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dukungan spesifik terhadap pasal ini memunculkan pertanyaan mengenai arah kebijakan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam di bawah pemerintahan Prabowo.
Presiden berharap soliditas yang ditunjukkan Golkar dapat terus berlanjut untuk menjaga persatuan bangsa. "Saya berharap silaturahmi ini terus terjaga demi memperkuat persatuan bangsa serta mewujudkan kesejahteraan rakyat," ucap Presiden Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, yang keluar dari Istana dengan jas kuning khas partainya, menggambarkan diskusi dengan Prabowo berjalan sangat produktif. Menurutnya, pembahasan tidak hanya menyangkut kondisi saat ini, tetapi juga masa depan koalisi agar lebih solid dan produktif.
"Ini adalah diskusi yang menurut saya sangat produktif. Karena kita berbicara tidak hanya sekarang, tapi kita juga berbicara tentang bagaimana koalisi ke depan itu ke arah yang lebih baik dan produktif," ujar Bahlil di hadapan media.
Baca Juga: Mandat Baru AHY dari Prabowo: Lindungi Pesisir Utara Jawa dari Ancaman Tenggelam
Bahlil kembali menekankan bahwa diskusi konstruktif dengan Presiden Prabowo secara khusus menyoroti implementasi Pasal 33 UUD 1945, yang berkaitan erat dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat luas.