Bukan Massa Aksi Biasa, Aktivis Sebut Pembakar Fasilitas Umum Punya Kemampuan Aparat Tingkat Tinggi

Rabu, 03 September 2025 | 12:11 WIB
Bukan Massa Aksi Biasa, Aktivis Sebut Pembakar Fasilitas Umum Punya Kemampuan Aparat Tingkat Tinggi
Massa berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). [ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa]
Baca 10 detik
  • Aktivis Virdian curiga pelaku kerusuhan bukan massa biasa.
  • Ia menilai, pembakaran halte butuh kemampuan layaknya aparat.
  • Virdian menduga ada skenario besar di balik aksi anarkis.

Suara.com - Kerusuhan yang terjadi di tengah aksi demonstrasi, termasuk pembakaran fasilitas umum seperti halte bus, dinilai janggal oleh aktivis Virdian Aurellio Hartono

Ia menuding bahwa pelaku perusakan tersebut bukanlah massa aksi biasa, melainkan oknum-oknum dengan kemampuan khusus layaknya aparat.

Virdian berargumen bahwa tingkat kerusakan yang ditimbulkan, terutama pada objek yang terbuat dari material kuat seperti besi, tidak mungkin dilakukan oleh demonstran biasa tanpa peralatan khusus.

Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya pihak yang terlatih di balik aksi anarkis tersebut.

"Orang-orang yang bisa membakar sekelas halte adalah orang-orang dengan kemampuan aparat tingkat tinggi, karena bisa membakar besi dan sebagainya," tegas Virdian dalam podcast bersama Richard Lee yang tayang di YouTube, Selasa, 2 September 2025.

Kecurigaan ini diperkuat dengan pengalamannya saat mengikuti aksi serupa pada tahun 2020 lalu.

Saat itu, terjadi pula pembakaran Halte Sarinah yang menurut investigasi media, juga didalangi oleh oknum profesional.

"Dan dikatakan, orang-orang yang bisa membakar sekelas halte adalah orang-orang dengan kemampuan aparat tingkat tinggi," ulangnya.

Virdian juga menyoroti adanya laporan mengenai pembakaran server optik yang lokasinya tidak diketahui oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Indonesia Diguncang Demo Anarkis, Prabowo: Demi Allah Saya Tak akan Mundur!

"Massa aksi mana yang tahu server optik itu di mana?" tanyanya retoris.

Tudingan ini memperkuat dugaannya bahwa ada pihak yang sengaja menciptakan kekacauan untuk tujuan tertentu.

Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari skenario besar yang sedang dimainkan untuk mengacaukan situasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?