Kini Jadi Tersangka, Nadiem Makarim Dicap Sebagai Menteri Pendidikan Paling Buruk Sepanjang Sejarah

Sumarni Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 07:58 WIB
Kini Jadi Tersangka, Nadiem Makarim Dicap Sebagai Menteri Pendidikan Paling Buruk Sepanjang Sejarah
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (tengah) dibawa ke mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Rp9,9 triliun adalah total pengadaan semua alat TIK. Jadi bukan hanya laptop," kata Nadiem Makarim.

Lebih lanjut, Deddy Corbuzier memberikan pertanyaan tegas soal dugaan mark up. Di mana satu unit laptop dihargai Rp10 juta.

Nadiem Makarim kemudian memberikan bantahan. Bahwa harga laptop chromebook tidak sampai Rp10 juta seperti yang diberitakan selama ini.

Pembelian unit laptop tersebut juga tidak dilakukan pihak kementerian, melainkan melalui e-catalogue LKPP.

Sebagai informasi, LKPP atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahyang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengembangan, perumusan, dan penetapan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

LKPP memiliki peran penting dalam memastikan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah berjalan efisien, efektif, dan transparan.

"Ini artinya, Kemendikbud tidak punya kewenangan sama sekali dalam penentuan harga," ucapnya.

Nadiem pun memberikan rincian soal jumlah unit laptop yang dibeli Kemendikbudristek. Di mana ada sekira 1,1 juta unit laptop dan total harganya Rp7 triliun.

Meihat pada akumulasi Rp7 triliun, ini merupakan bagian dari total Rp9,9 triliun. Namun sekali lagi, Nadiem Makarim menyebut nilai tersebut adalah hasil dari pembelian banyak barang.

Baca Juga: Nadiem Makarim 'Kunci' Proyek Chromebook Google? Kronologi Korupsi yang Menjerat Mantan Mendikbud

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (tengah) dibawa ke mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (tengah) dibawa ke mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Makanya saat kita mengirim itu, ada modem wifi juga proyektor sebagai media para guru mengajar," papar Nadiem Makarim.

Dari perincian tersebut, Nadiem Makarim merasa tidak melakukan korupsi. Ia juga bertanya-tanya mengapa sampai pengadaan ini diusut KPK.

"Mas kenal saya. Ayah saya komite etika di KPK dulunya, ibu saya pendiri Bung Hatta Anti-Corruption Watch. Saya lahir dan dibesarkan di keluarga anti korupsi. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah mengambil sepeserpun," ucap Nadiem Makarim.

"Jadi kalau Mas Deddy tanya ini kenapa bisa terjadi, jawaban saya tulus, saya tidak tahu dan belum tahu," imbuh Nadiem.

Sontak saja, klarifikasi lawas Nadiem Makarim terkait korupsi pengadaan laptop ini kembali ramai diperbincangkan. Alih-alih percaya pada kata-katanya, warganet justru menghujatnya karena tidak amanah dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Pendidikan.

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Chromebook oleh Kejagung, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Faqih]
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Chromebook oleh Kejagung, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Faqih]

“Gak ngambil sepeser tapi setriliun,” tulis warganet.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?