- Raffi Ahmad disebut menolak tawaran menjadi Menpora.
- Taufik Hidayat hingga Morena Soeprapto masuk bursa calon.
- Presiden Prabowo masih merahasiakan sosok pengganti Dito.
Suara.com - Raffi Ahmad dikabarkan menolak tawaran untuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga atau menpora dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Setidaknya, dalam sepekan terakhir, nama Raffi kerap disebut-sebut menjadi calon terkuat untuk mengisi kekosongan kursi Menpora setelah Prabowo mencopot Dito Ariotedjo, awal pekan lalu.
Namun, Sumber Suara.com yang mengetahui hal tersebut menegaskan Raffi Ahmad urung menjadi menpora.
"Dia menolak itu," kata Sumber Suara.com, Selasa (16/9/2025).
Dia enggan menerangkan alasan Raffi menolak jabatan tersebut. Tapi kekinian, Raffi masih menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, sembari menguruh ibunya yang tengah berobat ke Singapura.
Tim Suara.com telah mencoba menghubungi Raffi Ahmad melalui pesan singkat, namun hingga artikel ini dipublikasikan, belum dibalas.
Sementara ketika menghubungi asisten pribadinya, Merry, pesan melalui aplikasi WhatsApp yang terkirim masih ceklis satu atau belum diterima.
'Calon Menpora Masih di Luar Kota'
Dengan kabar penolakan Raffi Ahmad tersebut, sosok yang akan mengisi jabatan menpora hingga kekinian masih menjadi teka-teki.
Baca Juga: Sinyal Kuat Mahfud MD Masuk Kabinet Prabowo? Kepala Bappisus: Presiden Cari Putra Terbaik Bangsa
Padahal, informasi bahwa Rabu (17/9) besok akan ada pelantikan di lingkungan istana semakin santer.
Misteri sosok menpora yang baru ini bermula dari penjelasan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sesaat setelah pelantikan menteri baru di Istana Kepresidenan.
Ia mengonfirmasi calon pengganti Dito sebenarnya sudah ada, namun berhalangan hadir karena alasan yang cukup membuat penasaran.
"Berkenaan dengan menpora, jadi pengganti Menpora kebetulan posisi sedang di luar kota, sehingga tidak bisa mengikuti pelantikan pada sore hari ini," kata Prasetyo saat itu.
Keterangan singkat ini menjadi satu-satunya petunjuk resmi.
Sementara publik dan panggung politik terus bertanya-tanya siapa sosok "luar kota" yang begitu istimewa hingga pelantikannya harus ditunda.