- Dedi Mulyadi pertanyakan pembayaran Rp600 juta Aqua ke PDAM meski pakai air sendiri.
- Aqua juga bayar ke PJT II, padahal tak ambil air sungai.
- Kerja sama sejak 1994 bakal dievaluasi Dedi demi transparansi.
Suara.com - Sidak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi ke pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua di Subang berbuntut panjang.
Dalam kunjungan itu, Dedi menemukan dugaan adanya aliran dana dari Aqua ke dua perusahaan daerah, yaitu PDAM Tirta Rangga Subang dan Perum Jasa Tirta (PJT) II, yang kini akan dievaluasi olehnya.
Adanya aliran dana tersebut terungkap saat Dedi berusaha mencari solusi agar masyarakat sekitar pabrik Aqua mendapat akses air bersih.
Seorang karyawan Aqua menjelaskan bahwa perusahaan harus membayar ke PDAM jika menggunakan air buangan yang dialirkan ke sungai.
“Air yang dibuangin kalau misal digunakan ada meternya lagi bayar lagi ke PDAM,” ujar karyawan Aqua, dikutip dari video YouTube Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Mendengar penjelasan itu, Dedi langsung bertanya, “Kenapa harus bayar ke PDAM?.”
Karyawan menjawab, “Karena dari kita kan pajaknya masuknya ke PDAM.”
Dedi kemudian menegaskan kembali, “Ini kan bukan air PDAM, kenapa bayarnya harus ke PDAM?”
Karyawan Aqua juga mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pembayaran ke tiga instansi.
Baca Juga: Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
“Aqua bayarnya ke tiga tempat, ke Bapenda, ada juga pembayaran ke PDAM. Kalau secara detail latar belakangnya kurang tahu, hanya saat ini bayar ke tiga tempat, satu lagi ke PJT,” jelasnya.
Mendengar hal itu, Dedi semakin heran karena Aqua diketahui menggunakan sumber air tanah dengan izin resmi atau SIPA (Surat Izin Pengusahaan Air Tanah), bukan air sungai.
“Kenapa harus bayar ke PJT? Kan bayar ke PJT kalau air sungai, kalau mata air ngapain bayar ke PJT? Peran PJT apa di sini?,” tanya Dedi.
Dalam kesempatan berbeda, Dedi memanggil pihak Aqua dan PDAM Tirta Rangga Subang untuk klarifikasi. Dalam pertemuan itu, ia mempertanyakan status pembayaran air curah senilai Rp600 juta yang dilakukan oleh Aqua kepada PDAM Subang.
Menurut pengakuan perwakilan Aqua, air yang mereka gunakan berasal dari sumur dan SIPA milik mereka sendiri, bukan dari pipa PDAM. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar terkait dasar pembayaran tersebut.
Direktur Utama PDAM Tirta Rangga Subang, Lukman, kemudian menjelaskan bahwa kerja sama ini memiliki latar belakang historis.