Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 22 Desember 2025 | 18:16 WIB
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
Mendagri Tito Karnavian memulai pembangunan hunian tetap bagi korban bencana hidrometeorologi di Adiankoting, Tapanuli Utara, Minggu (21/12/2025). (Ist)
Baca 10 detik
  • Mendagri Tito Karnavian memulai pembangunan hunian tetap bagi korban bencana hidrometeorologi di Adiankoting, Tapanuli Utara, Minggu (21/12/2025).
  • Rumah relokasi akan menjadi hak milik penuh, dilengkapi listrik dan air bersih, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
  • Pembangunan paralel dilakukan di Tapanuli Utara, Tengah, dan Selatan, didanai pemerintah serta donasi pihak swasta.

Suara.com - Babak baru dimulai bagi ribuan korban bencana hidrometeorologi di Sumatra. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara resmi memulai pembangunan hunian tetap (huntap) yang telah lama dinantikan.

Prosesi peletakan batu pertama di Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Minggu (21/12/2025), menjadi simbol harapan nyata bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Didampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Mendagri Tito menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk memulihkan kehidupan masyarakat.

Pembangunan ini merupakan jawaban atas bencana longsor yang merusak parah bahkan melenyapkan banyak rumah warga di wilayah Tapanuli Utara.

Warga tidak hanya akan mendapatkan rumah baru, tetapi juga direlokasi ke lokasi yang telah dipastikan lebih aman dari ancaman bencana serupa di masa depan.

Kebijakan ini, kata Tito, merupakan implementasi langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto.

Presiden menginstruksikan agar penanganan korban bencana yang kehilangan rumah menjadi prioritas utama, termasuk penyaluran bantuan perbaikan bagi rumah yang mengalami kerusakan ringan dan sedang.

“Prinsipnya, Bapak Presiden memerintahkan agar menggunakan tanah-tanah milik pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara), untuk dimanfaatkan secepat mungkin demi membantu masyarakat yang terdampak bencana,” kata Tito.

Kabar baiknya, rumah pengganti atau hunian relokasi yang dibangun ini nantinya dapat menjadi hak milik penuh bagi setiap keluarga penerima manfaat.

Baca Juga: Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh

Tak hanya bangunan, pemerintah juga memastikan hunian tersebut akan dilengkapi fasilitas dasar seperti jaringan listrik dari PLN dan akses air bersih yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat.

Untuk mempercepat proses, pemerintah menerapkan skema gotong royong yang melibatkan berbagai pihak. Pembiayaan pembangunan ditopang oleh anggaran pemerintah dan donasi dari sektor swasta.

Di Tapanuli Utara, misalnya, kontribusi signifikan datang dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang menyokong pembangunan 2.600 unit rumah bagi para korban.

Tito juga mengapresiasi langkah cepat para pemangku kepentingan, termasuk kontribusi personal dari Menteri PKP.

“Pembangunan di Tapanuli Utara ini juga terbantu karena Pak Menteri PKP Maruarar Sirait menggunakan dana pribadinya, mengingat beliau merupakan putra daerah Tapanuli Utara,” ujar Tito.

Sementara pembangunan huntap untuk korban dengan rumah rusak berat dan hilang dikebut, pemerintah juga tidak melupakan warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang.

Tito meminta pemerintah daerah bergerak cepat melakukan pendataan yang akurat agar bantuan perbaikan bisa segera cair.

“Saya minta kepada Bupati Tapanuli Utara agar rumah rusak ringan dan rusak sedang segera direkap by name by address agar tidak terjadi kesalahan. Data tersebut nantinya diserahkan ke provinsi. Saya sudah bicara dengan Wakil Gubernur Sumut dan akan dikoordinasikan dengan Gubernur agar rekap cepat dilakukan, sehingga bantuan biaya perbaikan rumah bisa segera disalurkan dan jumlah pengungsi berkurang,” kata Tito.

Proyek kemanusiaan berskala besar ini tidak hanya terpusat di satu titik. Tito menerangkan bahwa pembangunan telah dimulai secara paralel di tiga kabupaten sekaligus, yakni Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.

Setelah ini, gelombang pembangunan akan dilanjutkan ke wilayah terdampak bencana lainnya di Provinsi Aceh.

Di sela-sela kunjungannya, Mendagri menyempatkan diri untuk berdialog langsung dan memberikan penguatan moril kepada para pengungsi di Tapanuli Tengah. Banyak dari mereka yang terpaksa merayakan momen Natal di tengah suasana duka di pengungsian.

“Kepada seluruh masyarakat yang terdampak, saya mengucapkan terima kasih atas ketabahan dan ketegaran. Meski dalam suasana duka, menjelang Natal ini saya mengucapkan Selamat Natal bagi saudara-saudara yang merayakan. Pemerintah akan terus bekerja keras memulihkan kondisi wilayah terdampak bencana,” kata Tito.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI