Presiden UAW Regional 869, Romaine McKinney mengatakan, para pekerja merasa takut dengan apa yang akan terjadi. UAW Lokal 869 mewakili sekitar 800 pekerja di Pabrik Stamping Warren.
Bagi pekerja yang diberhentikan sementara, mereka berhak menerima pesangon dan gaji pengganti yang besarnya sekitar 80% sampai 85% dari gaji pokok mereka.
Meski demikian, beberapa perusahaan otomotif raksasa di dunia, seperti Volkswagen, Stellantis, dan Nissan, sedang menghadapi situasi yang cukup berat dan berpotensi melakukan PHK massal.
Korsel Selamatkan Industri Otomotif Dalam Negeri
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengambil langkah cepat dengan memberikan paket bantuan darurat untuk menyelamatkan sektor otomotif di tengah panasnya kebijakan tarif dagang Amerika Serikat.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Korsel memberikan bantuan mencakup pemotongan pajak, subsidi besar-besaran, hingga kucuran pembiayaan.
Untuk menjaga likuiditas industri otomotif, Korsel menaikkan dukungan pembiayaan menjadi 15 triliun won (sekitar USD 10,18 miliar) hingga 2025. Angka ini naik dari target sebelumnya sebesar 13 triliun won.
Dukungan ini akan menyasar produsen mobil, khususnya yang mengekspor ke AS dan sedang mengalami tekanan akibat tarif baru.
Pemerintah juga mengumumkan pemangkasan pajak pembelian mobil dari 5 persen menjadi 3,5 persen, berlaku hingga Juni 2025. Langkah ini diharapkan bisa mendorong permintaan dalam negeri dan menjaga roda produksi tetap berputar tanpa harus adanya PHK massal.
Baca Juga: Toyota Tunda Proyek Ambisius: Ketika Sang Raksasa Otomotif Mengambil Langkah Bijak