Thesar mengungkapkan, rangkaian ibadah selama di Armuzna merupakan tantangan yang paling menguras fisik saat menuju lokasi jamarat dari Maktab Mina.
Selain cuaca panas yang menyengat, jarak yang cukup jauh ditempuhnya menjadi pengalaman baru. Terkait kondisi tenda di Mina yang dikeluhkan sejumlah jemaah, ia mengaku sudah cukup layak meski harus berdesak-desakan.
"Tenda di Mina, Alhamdulillah ada sedikit bisa dibilang lumayan nyaman dan tidak terlalu berdempet-dempet sekali."
Sedangkan untuk di Muzdalifah, ia mengaku sudah cukup nyaman meski banyak bebatuan.
"Kondisinya selagi bisa kami tempati dan kondisinya nyaman, itu sudah layaklah sebenarnya. Termasuk di Muzdalifah karena kita hanya sebentar, cuma dikasih karpet, saya rasa sudah cukup daripada duduk di bebatuan," katanya.
Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Bandara, Asep Rohadian mengatakan total ada 4 kloter yang mengawali pemulangan jemaah ke tanah air dari bandara Jeddah. Secara keseluruhan, kondisi semua jemaah sehat meski sejumlah lansia harus didorong dengan kursi roda.
![Sekretaris Daker Bandara Asep Rochian (tengah). [MCH 2024]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/22/48942-sekretaris-daker-bandara-asep-rochian.jpg)
"Kami dari PPIH Arab Saudi sudah mengeluarkan surat edaran kepada jemaah untuk tidak membawa air zam-zam baik di koper bagasi maupun kabin," kata Asep.
Selain dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, ada 6 kloter jemaah haji yang pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah pada waktu yang bersamaan.
Pemulangan dimulai sekira jam 07.30 WAS. Adapun kloter yang diterbangkan kali pertama, yakni Kloter SOC 01 dengan maskapai pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-6201 mengangkut total 360 orang.
Baca Juga: Gelombang Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Dimulai Jumat Malam
Pada pemulangan gelombang pertama tahun ini, ada 49 kloter yang dipulangkan melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah untuk gelombang pertama.