Ini Tips Kuliti Nasehat Keuangan Finfluencer Muda di TikTok

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 05 April 2022 | 22:28 WIB
Ini Tips Kuliti Nasehat Keuangan Finfluencer Muda di TikTok
Finfluencer sedang naik daun dengan jumlah pengikut jutaan di media sosial. Tetapi apakah nasehat keuangan mereka bisa dipercaya atau malah menyesatkan? Foto: Ilustrasi uang kertas (unsplash.com/@alexandermils)

Suara.com - Angel Zhong, seorang dosen keuangan dari Royal Melbourne Institute of Technology memberikan gambaran tentang tren Finfluencer dan FinTok di dunia. Berikut jabarannya:

Queenie Tan, seorang selebritas media sosial asal Australia, gemar memberikan nasihat keuangan kepada pengikutnya. Entah itu ide kencan murah, membeli perabotan rumah, tips menabung, hingga cara melaporkan pajak atau berinvestasi mata uang kripto. Tampaknya tak ada topik yang tak dikuasai oleh perempuan 24 tahun asal Sydney itu.

Hingga saat ini, berbagai unggahan dan video miliknya telah menarik lebih dari 35.000 pengikut di Instagram dan 150.000 pengikut di TikTok.
Penjelasannya tentang aturan perpajakan Australia untuk hasil investasi kripto, dan juga tipsnya untuk pembelian rumah pertama, telah ditonton ratusan ribu orang. Kedua video tersebut berdurasi kurang dari satu menit.

Kualifikasi Queenie sebagai seorang ahli keuangan sebenarnya tidak begitu kuat. Ia pernah bekerja sebagai manajer pemasaran. Ia juga mengatakan telah mengumpulkan aset sekitar AU$ 350.000 (Rp 5 milyar) hanya dalam waktu 5 tahun.

Namun, capaian tersebut, ditambah dengan sosok Queenie yang fotogenik dan penuh semangat, nampaknya cukup untuk membuatnya diakui sebagai finfluencer – kreator media sosial yang membangun audiens lewat nasihat dan informasi tentang keuangan.

Menjadi seorang finfluencer bisa jadi sangat menjanjikan

Di TikTok, tagar #FinTok telah ditonton lebih dari 300 juta kali. Di antara para kreator FinTok elit ada Stephen Chen dari Amerika Serikat, seorang mantan guru matematika yang kini menjadi pelatih kemerdekaan finansial dengan lebih dari 800.000 pengikut. Ada juga Sara Rosalia, remaja dari Kanada yang akun Sara Finance miliknya telah menarik lebih dari 700.000 pengikut.

Selebritas media sosial lain juga mulai mendulang sukses dari konten keuangan di Youtube, Twitter, dan Reddit.

Sayangnya, meski tren ini sangat menjanjikan bagi kreator yang berhasil, manfaat bagi para penontonnya masih sangat abu-abu. Beberapa bahkan berakhir bermasalah dengan hukum – lihat saja kasus Indra Kusuma dan Doni Salmanan dari Indonesia.

Baca Juga: Terungkap Cara Licik Indra Kenz Sembunyikan Aset di Luar Negeri, PPATK Bergerak Cepat

Konten dari para finfluencer adalah medan liar untuk informasi keuangan, dengan checks and balances (sistem pengawasan dan keseimbangan) serta regulasi yang tidak sekuat bidang atau institusi lain yang memberi saran finansial.

Tergila-gila berdagang produk keuangan

Platform perdagangan mata uang kripto, Plaxful, menganalisis 1.212 video dari sampel 50 akun TikTok keuangan pada tahun 2020.

Mereka menemukan bahwa 14% akun tersebut memberikan informasi keuangan yang sesat. Ini meliputi mengajak penonton untuk membeli aset tertentu atau menunjukkan bahwa investasi tertentu dapat menghasilkan keuntungan yang besar, tanpa pengungkapan atau peringatan.

Dalam satu atau dua tahun terakhir, kita telah melihat bagaimana media sosial bisa meyakinkan orang untuk membeli atau menjual saham tertentu.

Sebagai contoh, perusahaan retail gim AS, Gamestop, sempat membuat heboh pada awal 2021. Saham perusahaan tersebut melonjak lebih dari 18 kali lipat menjadi US$ 347 (sekitar Rp 5 juta) dalam waktu kurang dari dua minggu, didorong oleh pengguna Reddit dan juga cuitan dari Elon Musk.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI