Diaz Hendropriyono: #DengarYangMuda, Gaet Milenial untuk Pilpres 2019

Senin, 31 Desember 2018 | 07:00 WIB
Diaz Hendropriyono: #DengarYangMuda, Gaet Milenial untuk Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Diaz Hendropriyono. (Suara.com/Adit)

Maka dari itu dari #DengarYangMuda, kami membawa tiga profesional gamers. Ada Yudi Kurniawan, Monica Carolina, dan Kevin Susanto. Monica dengan nicknamenya Nixia, Kevin nicknamenya Xccurate.

Mereka adalah profesional gamers yang berhasil sukses berlaga di ajang internasional di era Pak Jokowi.

Jadi tadi kita menampilkan mereka, dan meminta mereka untuk sharing pengalaman apa yang mereka lakukan selama ini? Perannya pemerintah terhadap industri ini bagaimana yang mereka rasakan?

Tapi, bagaimana jika milenial tidak juga melek politik dalam Pilpres 2019 nanti?

Kalau yang dilakukan setelah Pilpres 2019 berlangsung apa yang akan saya lakukan menurut saya itu sudah telat. Seharusnya apa yang kita lakukan sebelum Pilpres 2019. Jadi sebelum Pilpres 2019 kita harus mengingatkan kepada pemuda ini bahwa mereka merupakan suara yang besar dalam menentukan arah bangsa.

Kita harus memberikan perhatian-perhatian kepada mereka, mengingatkan bahwa nasib bagsa ini mau tidak mau harus diakui memang ada di tangan mereka. Mereka lah masa depan bangsa ini.

Jangan sampai nanti, misalkan kejadian seperti saat peristiwa Brexit (Britain Exit) misalnya, anak mudanya tidak mau ikut berpartisipasi. Jadi yang menentukan pilihan masa depan itu adalah orang-orang tua.

Begitu pun dengan pemilihan Donald Trump di Amerika, karena anak mudanya tidak berpartisipasi jadi pemilihan presiden kemarin ditentukan oleh orang-orang yang tua.

Padahal, baik di Inggris atau di Amerika masa depannya milik para pemuda. Jadi jangan sampai itu terjadi di Indonesia. Masa depan ini milik anak muda, mereka harus berpartisipasi aktif  dalam menentukan pilihan.

Baca Juga: Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga Diundang Tes Baca Alquran

Seperti apa kaum milenial masa kini?

Sebenarnya kalangan milenial ini kalangan pemuda bukan hanya sekarang punya peran yang besar untuk menentukan nasib bangsa. Dari jaman dulu, sejarah indonesia itu selalu ada pemuda yang menentukan nasib bangsa ini.

Bahkan sebelum Budi Utomo, tahun 1908 waktu itu mungkin mereka-mereka ini sudah berumur tapi mereka mulai percaya nantinya bangsa Indonesia ini rodanya akan dijalankan oleh para pemuda.

Sebelum 1908 juga banyak pahlawan-pahlawan ini yang masih muda. Sultan Hasanuddin misalnya. Menjadi Raja Goa itu masih umur 20-an tahun. Kita lihat Christina Martha Tiahahu masih 17 tahun. Jadi banyak contoh-contoh dimana bangsa ini arahnya ditentukan oleh para pemuda.

Tahun 1928 juga demikian, pada tahun 1945 ada Soekarno dan Muhammad Hatta masih merusia 43-44 tahun. Jenderal Sudirman menjadi seorang Jenderal dipilih menjadi Panglima umurnya 29 tahun, meninggal 34 tahun.

Tahun 1998 bagaimana kita bisa menyaksikan para pemuda turun ke jalan untuk mengubah sistem yang saat ini kita nikmati. Saya rasa, dengan 2018 dan ke depannya demografi Indonesia mengatakan demikian. Sebanyak 66 persen sampai 68 persen orang Indonesia ini masih dalam usia produktif, ini yang dinamakan bonus demografi sampai tahun 2030.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI