Bagaimana rencana Anda untuk mensiasati supaya badak ini tidak terganggu oleh adanya aktivitas manusia, seperti di Pulau Komodo yang sempat ada wacana ditutup?
Kita berbagi tugas dengan pemerintah pusat. Saya alumni Komisi IV DPR RI, jadi mitra kami Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan itu memang domainnya mereka. Saya berharap mereka (badaknya) tidak terganggu, tidak stres karena adanya pembangunan di sana. Malah kita berencana akan menangkar.
Penangkaran badak bercula satu itu minimal empat, jadi kita juga bisa melihat tingkah laku sehari-hari badak itu. Sementara teman-temannya tetap dilepas di hutan yang sudah ada video (camera) trap-nya. Jadi bisa melihat kegiatan-kegiatan mereka, napak tilas dan sebagainya.
Kami pun tidak mau binatang langka ini terganggu. Malah kami lindungi, agar anak-anak kita, para peneliti, bisa lihat bagaimana kehidupan badak ini. Karena badak Jawa ini berbeda dengan badak di Way Kambas Lampung. Kalau Way Kambas cokelat seperti kerbau. Kalau badak cula satu itu (kulitnya) kaya mozaik, kaya baju perang zaman dulu. Keren lah pokoknya. Kan itu juga menjadi bahan edukasi bagi anak cucu kita, bagi para peneliti dan wisatawan mancanegara. Dan saya yakin tahun 2022-2024, Pandeglang ini akan menjadi perhatian dunia. Saya yakin sekali, karena aksesibilitasnya, karena proyek strategis nasional sudah meluncur ke Pandeglang.
Terakhir, soal Pilkada Pandeglang yang menjelang. Sebagai petahana, apa pandangan Anda? Dan strategi apa yang Anda siapkan untuk bersaing di kontestasi ini?
Setiap orang memiliki hak untuk ikut kontestasi demokrasi melalui Pilkada. Jadi itu hak asasi mereka semua. Dan setiap yang mencalonkan diri, kompetitor, kami perhitungan, karena nggak mungkin melihat sebelah mata. Kita juga punya visi-misi, menjual program. Nah, kami akan menjual program yang selama ini belum selesai kami lakukan. Itu tentunya harus kami sampaikan. Jadi (kami) mengapresiasi teman-teman semua yang ingin mencalonkan diri sebagai calon bupati, (agar juga) bisa bersama-sama berkolaborasi membangun Pandeglang ke depan.
Kontributor : Saepulloh