Prof Cissy: Bukan Prioritas Utama, Tapi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Perlu

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 03 Juni 2021 | 07:49 WIB
Prof Cissy: Bukan Prioritas Utama, Tapi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Perlu
Ilustrasi wawancara. Guru Besar Kedokteran Unpad, Prof Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita. [Foto: Covid19.go.id / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masa mereka tidak bisa menahan diri. Itu kan anak cuma nurut saja, itu contoh tidak baik untuk anak-anaknya. Kenapa anak harus dibawa ke mal untuk antar belanja. Jadi saya kira itu bukan contoh yang baik. Karena anak kalau cuma dibicarakan, anak pakai masker ke restoran, dibuka maskernya. Nanti di sekolah dibuka maskernya. Kita sebagai dokter khawatir sekali. Orang tua malah ditegur malah marah ke polisi. 

Edukasinya sebetulnya mesti bagaimana?

Karena anak yang tidak boleh pakai masker di bawah 2 tahun. Kadang apa orangtua ga nonton TV. Dia tahu engga boleh, tapi masih dipaksa juga. Karena dikasih lockdown marah marah, dikasih vaksin ada yang menolak. Karena kita kan juga hidup bermasyarakat, bukan di dalam kapsul. Kadang kalau sudah dilihat di TV bagus lihat orang tua di rumah beda lagi, dia (anak) jadi bingung. 

Berapa rentang usia yang bisa divaksin?

Kita tidak bisa milih-milih, memang sudah ada prioritasnya dan sudah ada bukti keamanannya. Kalau ada bukti 12 tahun - 17 tahun. Mungkin engga apa-apa kalau diberikan di luar usia itu, tapi tidak ada bukti kalau aman atau tidak.

Nah yang di bawah 12 tahun itu yang sulit. Kalau kita dapat Sinovac itu kan kita bisa bikin sendiri, mudah-mudahan karena sudah melakukan 3 tahun - 17 tahun mudah mudahan bisa memberikan pada anak-anak kita juga.

Kalau kita lihat Indonesia dibanding lain termasuk cepat. Mudah-mudahan akan dapat vaksin lebih cepat. Kalau Pfizer penyimpanannya yang sulit. Jadi kemungkinannya akan sulit. Jadi yang kita harapkan Sinovac dan Sinopharm, mudah-mudahan aman. 

Ada banyak yang menganggap sudah divaksin protokol boleh dikendorkan, itu bagaimana?

Tidak boleh dikendorkan dengan kendor tidak boleh sama saja. Karena sudah divaksin tidak boleh masker dilonggarkan. Karena vaksin Covid-19 itu belum dibuktikan mencegah adanya kuman. Adanya kuman di tenggorokan orang yang sudah divaksin. Misal pneumokokus

Baca Juga: Orangtua Wajib Waspada, Malaysia Konfirmasi Kasus Covid-19 Pada Balita

Sehingga kita sudah divaksin, tapi kita bisa terkena penyakit itu virus itu bisa masuk lagi. Dan setelah divaksin bisa sakit lagi. Karena ini kan baru. Selama belum jelas, protokol kesehatan harus tetap didapatkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI