Dari Dijebak Istri, Igor Saykoji Sukses Turunkan Berat Badan Hampir 40 Kilogram

Minggu, 03 Maret 2024 | 21:05 WIB
Dari Dijebak Istri, Igor Saykoji Sukses Turunkan Berat Badan Hampir 40 Kilogram
Igor Saykoji ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2024)

Suara.com - Igor Saykoji, rapper yang dikenal dengan tubuh gempal, kini perlahan tampil proposional. Bagaimana tidak, pelantun Online itu berhasil menyusutkan badan hampir 40 kilogram.

Penurunan berat badan badan Igor Saykoji bukan tanpa sebab. Menariknya, ini gara-gara rapper 40 tahun dijebak sang istri, Tessy Penyami.

"Istri gua kan dari dulu udah ke dokter gizi. Terus disuruh nemenin, tapi nggak taunya udah didaftarkan," kata Igor Saykoji ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat belum lama ini.

Bermula dari jebakan, Igor Saykoji kini berhasil menurunkan berat badan. Lalu, seperti apa cerita selengkapnya? Berikut wawancara bersama musisi sekaligus bintang film 5 CM ini.

Igor Saykoji ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2024)
Igor Saykoji ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2024)

Seperti apa awal mula Igor akhirnya bisa menurunkan berat badan?

Prosesnya pertama dijebak istri ke dokter gizi dulu. Disuruh nemenin eh ternyata di sana udah didaftarin. Ya karena sudah sampai juga udah keburu kepalang basah dan dikasih suruh ikutin program diet.

Tapi, apakah di awal juga sadar bahwa 'wah memang sudah obesitas nih'?

Kalau ngomong mulai sih, dari tahun ke tahun sudah nyadar. Gue punya masalah di berat badan, gue punya masalah di kesehatan. Cuma cenderung denial. Menyangkal kalau gue punya masalah. 

Kalau lagi jalan-jalan sama keluarga, selalu cari tempat duduk. Mungkin ke museum, taman bermain ke luar negeri, semua senang, tapi gue bawaannya pengin duduk karena capek, gampang sakit.

Baca Juga: Hindari Diet Ekstrim, Igor Saykoji Sukses Turunkan Berat Badan Hampir 40 Kg

Salah satu faktor yang kerasa adalah dua tahun lalu, gue gue pernah duduk nyantai, smartwatch ini ngasih tau kalau jantung itu kerja keras banget.

Jadi itu satu poin, di mana gue sadar kalau anak gue tambah dewasa, mereka akan melewatkan momen penting, pertanyaannya, apakah gue masih ada? 

Apakah gue bisa menikmati momen itu dengan kondisi sadar dan sehat? Atau jangan-jangan udah nggak ada? Nah, semua faktor ini yang bikin gue ambil keputusan, udah saatnya harus sadar kondisi. 

Igor Saykoji ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2024)
Igor Saykoji ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2024)

Jadi saat udah sadar untuk hidup sehat, apa yang pertama kali dilakukan? 

Gue cari di YouTube olahraga untuk orang obesitas. Olahraganya tuh lebih ke aerobik, pake beban diri sendiri udah itu aja. Kerjain berulang-ulang, gue nggak mikirin bosannya, supaya pelan-pelan bisa fit.

Setelah itu, ada aktivitas olahraga lain yang dilakukan?

Mulai pake beban, beban yang gue pakai juga ringan, 2 kilogram, 4 kilogram, baru mulai dengan mengangkat beban yang lebih berat.

Tahun lalu gue ikut Jakarta marathon 5K, jadi lari udah lebih mampu.

Berati bukannya yang langsung mengurangi makan ya?

Kalau makan, sama kaya kebanyakan orang. Tapi kalau mengurangi makan (secara drastis) nggak segampang itu. kalau makan menurut gua disini (tunjuk otak) jadi setiap orang beda-beda.

Jujur kalau gue langsung mulai dengan makan, yang ada gue malah stres. Tapi kalau gue mulai dengan olahraga yang nggak berat, konsisten, aliran darah, kondisi tubuh, pernapasan, semua pelan-pelan berangsur-angsur bener. 

Ketika semua itu bener, selanjutnya apa, gue ubah lifestyle dan makanan.

Jadi masih bisa tetap makan nasi ya?

Masih bisa makan nasi, nggak perlu ditakuti. Orang bilang nasi bahaya, ya semua kalau kebanyakan bahaya.

Untuk mengatur pola makan gimana?

Mungkin jawabannya terdengar teknis. Tanya dokter gizi, karena dokter gizi yang ngecek kondisi tubuh kita, habit makan kayak gimana, dia akan bantu cariin menu yang tepat supaya bisa defisit kalori, tapi nggak terlalu berat karena disesuaikan dengan kita sukanya makan apa.

Dari proses ini, kalau boleh tau penurunan berat badan berapa?

140 kilogram ke 103 kilogram.

Setelah ini ada target nggak?

Kalau dibilang target, ya mungkin adalah sampai nanti udah tua, tetap punya lifestyle yang sehat dijalanin. Jadi emang pengennya jangka panjang.

Kalau ditanya sehat yaa cita-cita saya kan sekarang usia 40, dua tahun lagi usia saya 42 tahun, di usia itu full marathon udah berani buat selesain full marathon 42 km. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI