Suara.com - Polsekta Nganjuk merazia sejumlah penjual bendera untuk mencegah beredarnya bendera One Piece yang kini viral.
Razia tersebut dilakukan di sekitar Jalan Diponegoro dan Jalan Supriadi. Dalam operasi razia tersebut, petugas merazia lima orang penjual bendera.
Petugas dari Polsekta Nganjuk melakukan pemeriksaan terhadap stok bendera yang dimiliki para pedagang tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan satu pun bendera One Piece yang dijual oleh kelima penjual itu.
Kanit Lantas Polsekta Nganjuk, Taufik Anwar, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengawasan atas beredarnya simbol-simbol yang dianggap dapat mengganggu persatuan.
"Kami melaksanakan pemeriksaan terhadap para penjual bendera yang ada di wilayah kota. Ada enggak bendera One Piece yang dijual di wilayah kota. Ternyata setelah kita mengadakan pemeriksaan, mereka tidak menjual dan ternyata diperiksa juga nihil," kata Taufik dikutip dari video yang diunggah akun @GoodRecom pada Kamis, 7 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait beredarnya bendera One Piece di wilayah Polsek Kota.
"Sementara belum ada berita laporan bendera One Piece di Polsek kota," ujarya.
Meski hasil razia tidak menemukan adanya pelanggaran, Polsekta Nganjuk tetap memberikan imbauan keras kepada para pedagang bendera.
Baca Juga: Larang Pengibaran Bendera One Piece, Indonesia Dapat Warning Internasional
Mereka diminta untuk tidak menjual bendera One Piece karena dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Polsekta Nganjuk Razia Pedagang Bendera One Piece
![Warga ramai-ramai kibarkan bendera one piece. [twitter]](https://media.arkadia.me/v2/articles/rizkautamii/xoTJ8lhkvebJm08BG853lacaGayddtSO.png)
"Kami dari Polsek Kota mengimbau agar tidak memasang bendera One Piece karena bendera tersebut akan memecah belah persatuan Indonesia," ucap Taufik Anwar dalam pernyataannya.
Reaksi atas razia bendera One Piece ini pun segera muncul dari masyarakat, terutama di media sosial yang menyoroti langkah kepolisian ini.
Sebagian warganet menyampaikan kritik tajam terhadap petugas kepolisian yang dinilai terlalu mengurusi hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting.
"Bendera dirazia, narkoba dan Judol tetap di jaga ya?" kata akun @cela***.
"Ada ribuan pengendara mobil yang lewat busway, ada ribuan pemotor yg nyelonong flyover, ada ribuan laporan kekerasan seksual, dan masih banyak lainnya yang bisa dikerjain. Tapi yang diurusin bendera anime," komentar akun @anfiel***.